Lewat Program Ini Industri Elektronik Intip Perilaku Konsumen Online

Ilustrasi transaksi bisnis e-commerce.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Makin maraknya tren belanja online membuat banyak e-commerce bermunculan dengan berbagai penawaran untuk menarik perhatian konsumen.

Migrasi TikTok Shop dan Tokopedia Dinilai Bikin E-Commerce Makin Dinamis, Ini Penjelasannya

Berdasarkan data yang dikelola menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce Indonesia diperkirakan Rp100 triliun pada tahun ini, lebih tinggi dari 2017 yang nilainya sebesar Rp85 triliun, dan 2016, yang hanya mencapai Rp75 triliun.

Direktur Marketing PT Electronic City Indonesia Tbk, Wiradi Wahyudin, mengklaim maraknya e-commerce tidak mengganggu bisnis toko offline, lantaran produk yang dijual beda jenis dan segmentasi.

Beda Penafsiran Permendag 31/2023 Jangan Bikin Rezeki UMKM Seret, Ini Penjelasannya

Menurutnya, di era serbaterkoneksi atau hyperconnected era ini, terdapat banyak perubahan terhadap kebiasaan atau gaya hidup masyarakat sehari-hari, termasuk kebiasaan berbelanja.

“Masyarakat sangat menyukai kepraktisan dalam hidup, termasuk ketika membeli elektronik. Kami berkomitmen untuk menghadirkan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen. Baik berbelanja di toko offline maupun berbelanja di online," kata dia kepada VIVA, Kamis, 15 November 2018.

Migrasi TikTok Shop ke Tokopedia Dikawal Ketat Kemendag, Ekonom: Dorong Digitalisasi UMKM

Khusus belanja online, pria yang sudah bekerja selama 17 tahun di perusahaan berkode emiten ECII tersebut mengusung dua program inovasi yang tujuannya membidik serta memperkuat pasar dan konsumen, yakni E-Cityzen dan giftcity.id.

Ia menuturkan, E-Cityzen merupakan program membership dengan banyak keuntungan. Di antaranya harga khusus anggota, mendapatkan update promo setiap minggu, dan memperoleh poin yang dapat di-redeem dengan berbagai hadiah menarik.

"Program ini juga tidak dipungut biaya alias gratis. Untuk jadi anggota, konsumen cukup mendaftarkan diri lewat situs kami, mengunduh aplikasinya di smartphone berbasis Android, atau langsung ke customer service toko," paparnya.

Dengan E-Cityzen, ia mengaku bisa memiliki data profil dan membaca perilaku konsumen supaya menjadi bahan analisis untuk pengembangan bisnis ke depan.

Kemudian, ungkap lanjut Wiradi, pihaknya juga menyediakan giftcity.id, yang di dalamnya terdapat fitur patungan dan RSVP. Fitur ini seperti arisan atau patungan yang bisa mengajak kerabat atau teman ikut berkontribusi membeli hadiah sesuai bujet.

"Ini bisa untuk hadiah pernikahan, hari jadi atau ulang tahun, Hari Raya Idul Fitri maupun Natal," jelas dia.

Dengan demikian, Wiradi berharap semua pelanggan Electronic City memanfaatkan dua program inovasi tersebut karena sesuai gaya hidup digital saat ini, yaitu cardless dan mobile based.

"Kami menargetkan hingga akhir tahun ini jumlahnya menjadi 50 ribu anggota. Kita masih main 'dua kaki'. Model bisnisnya seperti omnichannel, atau kombinasi dari berbagai macam cara untuk berbelanja, namun tetap memberikan brand feeling yang sama," tuturnya.

Selain itu, Electronic City melakukan rejuvenation (peremajaan) terhadap brand dan juga keseluruhan korporasi dengan menghadirkan logo baru yang lebih fresh, hangat dan modern.

"Perubahan logo ini diharapkan dapat membawa atmosfer positif serta pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi konsumen," papar Wiradi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya