Perubahan Iklim Akibatkan Sperma Jadi Lemah

Ilustrasi sperma
Sumber :
  • www.pixabay.com/geralt

VIVA – Penelitian baru menyoroti bahwa gelombang panas akibat perubahan iklim, nantinya akan mengubah jumlah populasi spesies dalam tahun-tahun mendatang. Maksud dari penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications itu adalah terkait dengan produksi sperma pria. 

Denny Sumargo dan Istri Sempat Jalani Program Hamil, Namun Gagal Karena Hal Ini

Pemimpin kelompok penelitian, Prof Matt Gage  sebagaimana dikutip dari laman Fox News, mengatakan, "Kami telah menemukan bahwa fungsi sperma memiliki sifat yang sangat sensitif ketika lingkungan memanas."

Gage melanjutkan, "Karena fungsi sperma sangat penting untuk reproduksi dan kelangsungan hidup populasi, temuan ini dapat memberikan satu penjelasan mengapa keanekaragaman hayati menderita di bawah perubahan iklim." 

Top Trending: Ahok Sebut Jokowi Tak Bisa Kerja, Timnas Indonesia Juara Piala Asia

Penelitian itu menggunakan percobaan pada kumbang merah untuk mendapatkan efek dari simulasi gelombang panas pada reproduksi laki-laki. 

Hasilnya, kelompok yang hidup di iklim yang terkendali, tidak mengalami masalah reproduksi. Akan tetapi, mereka yang terpapar panas lebih keras, mengalami kemunduran serius. 

Gurihnya Bisnis Sperma, Sekali Donor Dapat Rp15 Juta

Gelombang panas dapat mengurangi separuh jumlah keturunan yang dihasilkan dan jika ini meningkat, maka hampir dapat menyebabkan mereka menjadi steril.

"Gelombang panas sangat merusak peristiwa cuaca secara ekstrim," kata Gage. "Kepunahan yang terjadi selama ini diketahui akibat perubahan suhu yang terlalu kuat. Kami ingin tahu mengapa ini terjadi. Dan satu jawaban bisa dikaitkan dengan sperma."

"Setelah kenaikan suhu, jumlah sperma turun hingga tiga perempat, dan setiap sperma yang dihasilkan kemudian berjuang untuk meluncur ke rahim wanita, dan lebih mungkin meninggal sebelum terjadi pembuahan," ujarnya menambahkan.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa gelombang panas mengurangi kebugaran reproduksi laki-laki," kata Kirs Sales, salah satu peneliti. 

Studi ini juga menunjukkan bahwa heat shock dapat merusak reproduksi jantan pada hewan berdarah panas juga, dan ilmuwan yang lebih dulu meneliti juga menunjukkan bahwa ini menyebabkan infertilitas pada mamalia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya