Anak Ingin Jadi YouTuber, Ini yang Perlu Disiapkan Orangtua

Media Event YouTube Kids
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Alika

VIVA – Profesi sebagai vlogger atau YouTuber banyak dilirik kalangan muda, tak terkecuali anak-anak. Sejumlah akun YouTube baik di dalam maupun luar negeri ada yang dibintangi kreator cilik dengan jumlah subscriber mencapai ribuan.

Kemenkominfo Mengadakan Talkshow Chip In “Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”

Jika kemudian anak Anda melontarkan keinginan untuk menjadi vlogger, tak perlu kaget duluan. Psikolog sekaligus Direktur Akademik Sekolah Cikal dan Founder Yayasan Matahati, Tari Sandjojo, mengatakan  orangtua bisa mendukung anak untuk mewujudkan keinginannya itu.

Urusan membuat akun di YouTube memang mudah, namun beda ceritanya jika ingin mengembangkan kanal hingga anak dikenal sebagai kreator profesional. Sebelum merealisasikan itu, menurut Tari, orangtua dapat membantu anak untuk mencari dan menentukan pada bidang apa ia ingin berkreasi, apa yang benar-benar diminati anak.

Cerita Perjuangan TikTokers Sasya Livisya, Sering Dapat Hate Comment karena Penampilannya

"Gimana caranya anak melihat yang paling cocok buat saya, istilahnya yang gue banget. Dan kalau udah ketemu, gimana caranya saya bisa ke situ," kata Tari dalam acara Media Event YouTube Kids di Jakarta, 27 November 2018.

"Misalnya anak sudah menentukan, oke saya mau jadi yang kayak gini nih, orangtua tinggal mengarahkan. Ini makanya saya bilang teknologi membuat peran orangtua lebih banyak," ujarnya menambahkan.

Menyelami Dampak Negatif FOMO pada Pengguna Media Sosial

Selain mengarahkan pada bidang yang anak minati, untuk mem-branding diri sebagai kreator di YouTube, juga diperlukan personalisasi. Aspek inilah yang membuat suatu kanal memiliki ciri khas dan sentuhan pribadi.

"Kayak tadi disebut personalisasi, bagaimana dari semua resource belajar yang ada, mana yang paling cocok buat saya (anak)," kata Tari.

Pada tahun 2017, seperti dilansir dari Daily Mail, penelitian dari perusahaan travel di Inggris, First Choice, menemukan lebih dari tiga perempat anak-anak ingin berkarier di video online, salah satunya menjadi YouTuber. Survei tersebut melibatkan responden 1.000 anak berusia enam hingga 17 tahun.

Selain itu, studi juga mengungkapkan anak-anak lebih tertarik pada pelajaran mengedit video ketimbang menekumi subjek seperti matematika dan sejarah. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya