Google Doodle Tampilkan Pahlawan Wanita Asal Minahasa

Google Doodle Maria Walanda Maramis.
Sumber :
  • Google

VIVA – Mengawali Bulan Desember ini, Google Doodle menampilkan wajah seorang perempuan Indonesia asal Minahasa Utara, Maria Walanda Maramis. Ia adalah seorang Pahlawan Pergerakan Nasional yang lahir pada 1 Desember 1872 dan merupakan anak bungsu dari tiga bersaudara.

Tampilkan Kotak Suara, Google Doodle Rayakan Pemilu 2024

Dilansir melalui laman One India, Sabtu, 1 Desember 2018, sejak kecil Maria diasuh oleh pamannya, termasuk saudara-saudaranya karena mereka telah menjadi yatim piatu. Mereka hanya ditawari sekolah hingga sekolah dasar saja karena saat itu perempuan harus cepat menikah dan mengurus keluarga.

Ia kemudian pindah ke ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Manado dan mulai menulis kolom di surat kabar lokal, Tjahaja Siang. Tulisan-tulisannya tersebut menekankan betapa pentingnya ibu sebagai pengasuh kesehatan keluarga, perawatan kesehatan dan pendidikan mereka.

Aminah Cendrakasih Jadi Google Doodle, Ini Sosoknya

Berdasarkan prinsip yang telah Maria genggam, ia mendirikan organisasi PIKAT, kepanjangan dari percintaan ibu kepada anak temurunannya. Anggota organisasi tersebut belajar keterampilan rumah tangga, seperti memasak, menjahit hingga merawat kesehatan anak-anak.

Organisasi ini berkembang hingga Pulau Jawa, di mana para perempuan lokal mengorganisir cabang mereka sendiri. Organisasi tersebut lalu berubah haluan ke politik. Maria berjuang agar perempuan bisa mendapatkan hak pilih. Usahanya membuahkan hasil, 1921 pemerintah mengizinkan perempuan untuk berpartisipasi dalam pemilihan.

Google Doodle Celebrates the Heart Surgeon Dr Victor Chang

Kendati sudah berkecimpung di dunia politik, PIKAT masih tetap berjalan, yang dibantu oleh putri Maria, Maramis Anna Matuli Walanda. Tahun 1969 Maria menerima penghargaan dari pemerintah atas prestasinya memperjuangkan perempuan Indonesia.

Sejak saat itu pemerintah menetapkan Maria sebagai Pahlawan Nasional. Karyanya terhadap emansipasi wanita dirayakan pada hari ulang tahunnya, dan sebuah patung didirikan di Desa Komo Luar, Manado sebagai simbol penghormatan untuknya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya