Survei: Media Sosial Bantu Remaja Berpikiran Terbuka

Ilustrasi media sosial.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Penggunaan media sosial baru-baru ini sering dikaitkan dengan meningkatnya angka depresi dan kecemasan. Tetapi survei baru pada remaja menunjukkan bahwa media sosial dapat bermanfaat juga.

Profil Meli Joker Selebgram yang Tewas Bunuh Diri

Pusat Penelitian Pew telah melakukan survei terhadap remaja AS yang menanyakan tentang pengalaman mereka dengan media sosial baik positif maupun negatif. Hasil temuan itu menunjukkan bahwa anak-anak sangat menyadari manfaat dan masalah penggunaan media sosial.

Melansir laman Digital Trends, 2 Desember 2018, survei dilakukan awal tahun ini, dengan melibatkan 743 remaja berusia 13 hingga 17 tahun. Meski responden berjumlah kecil, namun menurut peneliti, data yang dikumpulkan cukup mendalam.

Mengenal Empat Zaman yang Digambarkan dalam Ramalan Jayabaya

Hal positif dari media sosial yang dirasakan para remaja itu adalah mereka merasa lebih terhubung dengan teman-teman. Sebanyak 81 persen responden mengakuinya.

Selain itu, 69 persen remaja menghargai media sosial sebab memberi akses untuk berinteraksi dengan beragam orang. Dan, 68 persen mengatakan mereka merasa seolah-olah memiliki orang-orang yang mendukung di masa-masa sulit.

Kemenkominfo Mengadakan Kegiatan Nobar Kreatif di Dunia Digital Sejak Dini

Menariknya, para remaja itu mengakui tentang perasaan tertekan dengan masalah di media sosial, seperti harus tampil sebaik mungkin untuk mengesankan orang lain, serta terlihat sukses dengan memperoleh banyak suka dan komentar.

Sebanyak 45 persen remaja mengatakan mereka kewalahan dengan semua drama di media sosial. 43 persen merasa tertekan untuk hanya memposting konten yang membuat mereka terlihat menarik, dan 37 persen mengatakan mereka merasa tertekan untuk hanya memposting konten yang akan mendapatkan suka dan komentar.

Temuan lainnya, para remaja itu percaya media sosial membantu mereka untuk menjadi lebih berpikiran terbuka, dan itu membantu mereka menemukan sudut pandang baru. Secara keseluruhan, remaja yang menggunakan media sosial lebih banyak menggunakan emosi positif daripada negatif.

Hasil survei ini menunjukkan keseimbangan antara aspek positif dan negatif terhadap media sosial. Para remaja cukup sadar diri tentang bagaimana media sosial memengaruhi kehidupan mereka, dan bahwa mereka benar-benar berpikir kritis tentang masalah ini. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya