Facebook Blokir Konten Dewasa, Dianggap Rugikan Pekerja Seks

Ilustrasi menonton video porno.
Sumber :
  • Pixabay.com/Geralt

VIVA – Perusahaan media sosial Facebook memperbarui Pedoman Komunitas pada platform kencan Facebook Dating. Peraturan baru ini melarang pengguna membahas dan mengunggah konten tentang seks.

Ketua DPD PSI Jakbar Mundur, DPW PSI Jakarta: Kami Tidak Mentolerir Kekerasan Seksual

Artinya, pengguna Facebook dilarang untuk menawarkan atau meminta hubungan seks pada pasangan kencan di platform itu. Obrolan seputar seks, gambar telanjang atau erotis, serta konten apa pun yang memuat unsur pornografi, akan diblokir oleh Facebook. Peraturan baru ini berlaku untuk semua obrolan grup, halaman, dan Messenger.

Sejumlah pengguna lantas bereaksi dengan membicarakannya di laman Twitter. Ada yang menilai bahwa Facebook membatasi ruang gerak orang dewasa untuk menikmati konten atau membicarakan sesuatu yang menjadi kebutuhan mereka. Langkah ini juga dianggap merugikan pekerja seks profesional yang ingin memposting konten seks bagi pengikutnya.

5 Cara Detoks Pikiran untuk Mencegah Stres Makin Parah, Salah Satunya Meditasi

Aturan baru Facebook melarang pengguna membicarakan seks

Menteri PPPA Bantah Tudingan soal Kasus Perundungan di Pesantren Meningkat

Sementara itu, dikutip melalui situs The Verge, Jumat, 7 Desember 2018, atas perubahan ini media sosial besutan Mark Zuckerberg itu menyatakan kepada pengguna, jangan terlalu khawatir. Mereka mengklaim bahwa aturan yang dibuat tersebut akan membawa perbedaan yang jelas antara ajakan seks dengan eksploitasi.

"Perubahan ini diminta oleh sebagian besar pengulas. Mereka mengatakan kepada kami bahwa kebijakan eksploitasi seksual tidak memiliki perbedaan dengan ajakan. Menyebabkan kebingungan, membuat mereka menganggap kami sama dalam memperlakukan keduanya," kata Facebook dalam sebuah pernyataan.

Konten yang berkaitan dengan seks di grup dan halaman Facebook akan dihapus atau ditinjau jika terdapat seseorang yang melaporkannya. Pengawas akan lebih mementingkan isi dalam konten, apakah pos tersebut mencari pasangan seksual atau terlibat tindakan seksual.

Jika isi konten berisi ajakan, maka Facebook akan menghapusnya. Namun jika pengguna mengobrol melalui media Messenger, pengguna tidak dapat melaporkan obrolan dan perusahaan tidak mungkin menghapusnya. (re2)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya