Menkominfo: Ekonomi Digital Turunkan Ketimpangan

Menkominfo Rudiantara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Era teknologi dinilai tidak hanya sekadar mengubah perilaku masyarakat. Pengaruh positif era teknologi yang bisa dirasakan yakni munculnya lapangan pekerjaan baru pada bidang digital. Selain itu, era teknologi digital berdampak bagi penurunan rasio gini yang dipakai untuk mengukur ketimpangan pendapatan.

Pemerintah Kantongi Rp 22,179 Triliun dari Pajak Digital

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan ekonomi digital menurunkan rasio gini. Ketimpangan yang dimaksud ialah ketimpangan penghasilan masyarakat yang berpendapatan tinggi, dengan masyarakat yang berpendapatan rendah.

Untuk itu, Rudiantara menilai pada era digital, pelaku bisnis ini harus memikirkan bagaimana cara untuk meningkatkan penghasilan masyarakat.

9 Startup Terbaik akan Digembleng 90 Hari

"Contohnya kan sopir ojek konvensional, Sekarang berkat adanya Gojek jadi ada profesi ojek online. Sekarang pendapatan mereka meningkat. Lalu juga bagi yang tadinya tidak memiliki pekerjaan, jadi punya pendapatan rutin," katanya, Jakarta, Jumat, 7 Desember 2018.

Selain mengambil contoh profesi ojek online, Rudiantara mengatakan, saat ini sudah cukup banyak masyarakat yang membeli tiket pesawat melalui jasa online. Setelah sampai di bandara, pengguna baru menukarkan pesanan tiket dengan boarding pass. Tidak hanya dari sisi konsumen, era digital juga berdampak kepada bisnis.

Airlangga Sebut Ekonomi Digital ASEAN 2030 Bakal Capai US$2 Triliun, 40 Persennya Ada di Indonesia

"Penghasilan mereka cukup besar, Garuda saja pendapatannya hampir US$4 miliar, belum dari Lion Air dan perusahaan lainnya. Kemudian ada hotel bintang, yang satu tahun pendapatannya bisa mencapai US$6 miliar," katanya.

Bisnis lain yang juga meraup keuntungan ialah perusahaan telekomunikasi. Pada 2020, proyeksi nilai industri ini diperkirakan menyumbang 11-12 persen ekonomi digital dari sektor tersebut.

"Angka tersebut jumlahnya sangat besar dari gross domestic product (GDP) suatu negara ASEAN yang kecil. Oleh karena itu kita harus percaya, mendorong ekonomi digital akan menurunkan rasio gini," ujarnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya