Puluhan Juta Data Pengguna Bocor, Google Plus Tutup 4 Bulan Lebih Awal

Kantor Pusat Google.
Sumber :
  • Instagram/@jnthe1

VIVA – Google Plus mengalami kebocoran data lagi akibat celah keamanan alias bug. Karena itu, Google memutuskan untuk menutup jejaring sosial tersebut empat bulan lebih awal.

Siap-siap, Berselancar di Mesin Pencari Google Tidak Gratis

Dilansir dari The Verge, Selasa, 11 Desember 2018, kali ini yang menjadi korbannya 52,5 juta pengguna. Bug ini membuat informasi profil pengguna menjadi terbuka seperti nama, alamat email, pekerjaan dan umur. Hal itu terjadi meski akun pengguna diatur untuk pribadi.

Google mengatakan bahwa menemukan bug hidup hanya enam hari saja, yaitu antara 7 hingga 13 November 2018. Atas kejadian tersebut, Google Plus akan ditutup empat bulan lebih awal menjadi April 2019. Selain itu, akses ke application programming interface atau API akan ditutup pada 90 hari ke depan.

Syarat dan Ketentuan Dapat Uang dari YouTube Shorts, Enggak Gampang

Sebelumnya, pada Oktober 2018 terungkap Google Plus membuka data pribadi pengguna. Sebenarnya, bug sudah ditemukan pada Maret, namun baru Oktober diungkap ke publik.

Saat itu Google memutuskan untuk menutup jejaring sosial itu bagi pengguna pada Agustus 2019. Google juga membantah pengembang aplikasi sengaja memiliki akses kepada bug, dan menyatakan telah mulai memberitahu pengguna yang terkena dampak.

TikTok Laporkan Sudah Take Down 10,8 Juta Hoaks terkait Pemilu 2024, Menurut Menkominfo

"Kami mengerti kemampuan kami membuat produk untuk melindungi data Anda mendorong kepercayaan pengguna. Kami selalu menganggap ini serius dan terus menginventasi program keamanan kami," demikian keterangan resmi Google.

Logo Google.

Google Plans to Charge for AI-powered Search Engine

Google plans to introduce an artificial intelligence (AI)-powered search engine feature named Search Generative Experience (SGE) with a charge.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024