Ekosistem Gaming di Indonesia Belum Menjangkau Semua Kalangan

Mobile Legends.
Sumber :
  • Im4j1ner

VIVA – Country Manager MET Indonesia, Agustian Hwang, menegaskan bahwa meskipun perkembangan gaming di Indonesia cukup besar, namun masih belum menjangkau semua kalangan. Ia pun mencontohkan Filipina yang masyarakatnya sudah mengenal soal gaming.

EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi, Perkuat Komitmen untuk Majukan Esport Indonesia

"Ketika saya tiba di bandara dan diperiksa petugas imigrasi. Begitu mereka tahu saya dari Mineski, langsung diberondong pertanyaan seputar gaming," kata dia, di Jakarta, Kamis, 13 Desember 2018.

Agustian juga mengatakan, di Indonesia, gaming belum menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat berusia 30 sampai 40 tahun. Hal ini menjadi pekerjaan rumah untuk bisa menyebarluaskan eSports ke usia orang dewasa. Penetrasi game bergenre pertarungan seperti Tekken juga masih kurang di Indonesia.

KPK Ungkap Nilai TPPU Eko Darmanto usai Jadi Tersangka, Nilainya Gak Main-main

Game online PUBG.

Untuk itulah, Mineski akan fokus pada genre ini di tahun depan. "Tahun 2019 rencananya penetrasi game kurang populer di komunitas (seperti) fighting games," ungkapnya.

Lebih dari 7 Ribu Aparat Amankan Pembacaan Putusan MK soal Sengketa Pilpres Hari Ini

Sementara itu, President and CEO Mineski International, Ronald Robins menambahkan, genre Multiplayer Online Battle Arena atau Moba, Mobile Legends, dan Dota 2, masih akan menjadi primadona game online di Indonesia.

"PUBG Mobile juga masih jadi primadona dan fokus kita di tahun depan," papar dia. Seperti diketahui, Mineski akan menggelar even Jakarta Masters, yang rencananya pada kuartal tiga atau empat di 2019.

Even ini digadang-gadang menjadi even eSports terbesar dan termewah di Indonesia, karena pemain eSports kelas dunia akan diajak untuk ikut bertanding di dalam Jakarta Masters.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya