1 dari 3 Komputer Kena Malware, Sudah Amankah Gadget Kamu

Ilustrasi malware.
Sumber :
  • NoVirus

VIVA – Jumlah serangan ransomware dan backdoor pada tahun 2018 mengalami peningkatan dibanding tahun 2017. Ransomware meningkat sebanyak 43 persen, dari 2.198.130 serangan di tahun lalu, menjadi 3.133.513. Sedangkan untuk backdoor sebanyak 44 persen, dari 2.272.341 menjadi 3.263.681 serangan.

Perbankan di Indonesia Harus Waspada Teror Coyote

Dari laporan Kasperky Lab, 1 dari 3 komputer mengalami sekali ancaman online berbahaya di tahun ini. Karpersky Lab juga menangani hingga 346 ribu file berbahaya baru setiap harinya selama 10 bulan pertama 2018.

"Di satu sisi, data yang kami kumpulkan mengindikasikan aktivitas pelaku kejahatan siber dalam menggunakan kembali malware lama yang telah terbukti efisien," kata Kepala Penelitian Anti-Malware Kasperky-Lab, Vyacheslav Zakorzhevsky dalam keterangannya, Jumat, 14 Desember 2018.

Sikat Gigi Tidak Luput dari Serangan Siber

"Di sisi lain, lonjakan jumlah deteksi backdoor dan trojan-ransom menunjukkan kepada kita bahwa pelaku kejahatan siber terus-menerus mencari cara baru untuk menyerang perangkat korban dan menghasilkan uang dari aksi tersebut," ujarnya menambahkan.

Ada ketertarikan sangat kuat pada ransomware dari para pelaku keamanan siber itu. Pengembangan malware itu terus berlanjut dan menjadi peringatan bagi semua orang.

Bajak Laut Menargetkan Dompet Aset Kripto

"Inilah sebabnya mengapa kami terus meningkatkan sistem deteksi dan perlindungan setiap harinya untuk memastikan pelanggan tetap aman," kata dia.

Dalam laporannya, Kaspersky Lab telah berhasil mematahkan lebih dari 1,8 miliar serangan dari sumber daya online di seluruh dunia. Solusi antivirus web Kaspersky Lab juga mendeteksi lebih dari 21 juta objek berbahaya.

Selain itu, mereka mengabarkan bahwa satu kali dalam setahun, sekitar 30,01 persen komputer pengguna diserang malware online.

Agar tetap aman dan terhindar dari serangan malware tersebut, terapkan beberapa tips dari Kaspersky Lab berikut ini.

Pertama, hindari membuka file maupun lampiran mencurigakan dari sumber yang tidak dikenal.

Kedua, tidak mengunduh atau meng-install aplikasi dan mengklik tautan jika berasal dari sumber asing.

Ketiga, password wajib kuat dan jangan lupa memperbaharuinya.

Keempat, instalasi perlu terus dilakukan pembaruan. Hal ini juga ditujukan untuk memperbaiki masalah keamanan.

Kelima, abaikan pesan yang berisi menonaktifkan sistem keamanan untuk perangkat lunak office ataupun antivirus. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya