Aplikasi Ini Jadi Teman Berguna Saat Perjalanan ke Luar Negeri

Festival Budaya Universitas Bakrie.
Sumber :
  • Dokumentasi Universitas Bakrie.

VIVA – Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mendorong perkembangan banyak aspek di kehidupan manusia, salah satunya perlindungan pada warga negara Indonesia (WNI). 

Indonesia Tetap Bersikap Bebas Aktif Soal Konflik Rusia-Ukraina

Menyadari pentingnya keselamatan dan kenyamanan WNI di luar negeri, Kementerian Luar Negeri menggandeng Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie (Ilkom UB) untuk mensosialisasikan aplikasi Safe Travel yang berbasis multi-platform di depan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie.

Sosialisasi tersebut digelar dalam acara Festival Budaya dengan tajuk 'Safe Travelling. Know Your Country Destination’s Culture’, yang diselenggarakan oleh Prodi Ilkom Universitas Bakrie, 15 Desember 2018. 

Rusia Invasi Tetangganya, Ridwan Kamil Monitor Warga Jabar di Ukraina

Sebagai informasi, aplikasi Safe Travel adalah aplikasi yang digagas Kemlu berisikan informasi praktis yang diperlukan WNI. Dapat diunduh secara gratis, aplikasi ini berisi informasi lengkap mengenai informasi kontak Perwakilan RI, hukum dan tata aturan yang berlaku di masing-masing negara, mata uang setempat, tempat ibadah, lokasi wisata maupun informasi kuliner.

“Jadi sekarang WNI yang sedang melancong ke luar negeri tidak perlu was-was. Mereka bisa masuk ke aplikasi ini dan akan medapatkan informasi yang akan membantu kelancaran perjalanan traveling mereka” kata Hernawan Bagaskoro Abid, Kepala Seksi Kampanye Penyadaran Publik Kemlu sekaligus pembicara di Festival Budaya tersebut, dikutip dari keterangan resminya, Sabtu 15 Desember 2018. 

Pemerintah RI Kecam Tindakan Rusia yang Melanggar Teritori Ukraina

Untuk memberikan pemahaman lebih tentang keselamatan dan kenyamanan WNI di luar negeri, Festival Budaya juga mengundang Tour Operator Specialist Autrhor & Etnographer dan Abel Dally, traveller, Evi Aryati Arbay. 

“Penting memahami budidaya negara tujuan. Jadi enggak timbul salah paham. Kadang cara kita bicara atau mereka bicara bisa menimbulkan konflik,” imbuh Evi

Festival Budaya menghadirkan 18 negara yang direpresentasikan oleh mahasiswa kelas Komunikasi Lintas Budaya sebagai aktivitas experiential learning di Ilkom UB. Selain menghadirkan atmosfer negara lain, mahasiswa juga akan memberikan informasi tentang gaya komunikasi di negara bersangkutan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya