Begini Cara Perusahaan Dorong Pelaku Usaha jadi Blockpreneur

Blockchain.
Sumber :
  • www.pixabay.com/maiconfz

VIVA – Teknologi Blockchain dan aset digital mulai berkembang dan diminati di Indonesia. Namun sayangnya, keduanya masih terdengar asing untuk sebagian kalangan.

Blockchain Bikin Transaksi Keuangan Lintas Batas Enggak Ribet

Padahal, Blockchain digadang-gadang sebagai teknologi masa depan yang akan mengubah banyak industri. Mulai dari keuangan hingga kesehatan. Indonesia juga dinilai memiliki potensi besar dalam mengimplementasikan Blockchain.

Menurut Kepala Eksekutif Lyfe, Indra Darmawan, masyarakat harus diedukasi untuk mengenal Blockchain lebih jauh. Ia mengatakan bahwa Blockchain bisa diakses oleh siapa pun dan di mana pun, serta membantu usaha kecil dan menengah (UKM) agar lebih potensial memanfaatkan teknologi ini.

Data Center Ini Ngakunya Paling Hemat Energi se-Jakarta

"Kami juga turut mendorong masyarakat untuk menjadi Blockpreneur. Ditambah lagi kami sebagai perusahaan teknologi yang bergerak di bidang kesehatan, Blockchain, dan internet of things (IoT), kami berharap Indonesia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini,” kata Indra, dalam keterangannya, Senin, 17 Desember 2018.

Perlu diketahui, Lyfe adalah platform gamification dan rewards di bidang kesehatan di Indonesia yang menggunakan teknologi Blockchain.

Pintar Investasi Kripto Lewat Wadah Edukasi

Senada dengan Indra, Kepala Eksekutif Honest Mining, Lawrence Samantha, mengungkapkan keinginannya untuk mengedukasi masyarakat Indonesia agar bisa mendapatkan keuntungan dari Blockchain dan aset digital.

Ia menuturkan, Honest Mining tergerak ingin memperkecil knowledge gap di masyarakat. Lawrence juga berharap lebih banyak yang mengerti kegunaan kedua platform tersebut.

"Jadi, mereka tidak tertinggal dan bisa ikut serta meraup potensi keuntungan yang ada," paparnya. Honest Mining adalah perusahaan Blockchain di Indonesia yang memiliki misi untuk membantu orang ikut cryptomining.

Kedua perusahaan ini telah menggelar talkshow bertema “Intro to Blockchain and Digital Asset” di berbagai kota pada 19-30 November 2018. Kota-kota yang disambangi antara lain Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Magelang, Yogyakarta, dan Bali.

Meski tergolong cukup asing bagi sebagian kalangan, ternyata antusiasme masyarakat cukup tinggi, karena dihadiri 400 orang dengan rentang usia 14-70 tahun dengan latar belakang beragam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya