Jangan Sepelekan Bau Kaus Kaki, Berisiko Infeksi Paru-paru

Ilustrasi kaus kaki warna cokelat
Sumber :
  • Pexels

VIVA – Meski menimbulkan aroma yang mengganggu, bau menyengat kaus kaki busuk kerap dianggap sepele. Umumnya orang tak ambil pusing karena tiada dampak serius yang ditimbulkannya. Akan tetapi, lain cerita dengan pria 37 tahun asal China berikut ini.

Indonesia Peringkat Kedua, Negara dengan Kasus Terbanyak TB di Dunia

Peng, namanya. Ia punya kebiasaan aneh. Saban hari pulang kerja berjalan kaki, setelah sampai rumah, ia menghirup aroma kaus kaki kotornya, yang menurut laporan di Live Science, berbau.

Akibat kebiasaan nyeleneh itu, Peng dilarikan ke rumah sakit. Dokter menyatakan bahwa ia mengalami sakit dada, dengan diagnosis infeksi jamur di paru-parunya. Menurut dokter, infeksi itu diakibatkan oleh spora jamur yang dihirup dari kaus kaki Peng.

Lagi, SYL Minta Pindah Karena Oksigen di Rutan KPK Kurang: Paru-paru Saya Setengah

Pertanyaannya, mungkinkah menghirup bau kaus kaki kotor menyebabkan kita sakit?

Ditilik dari sudut padang sains dan kesehatan, Dr. William Schaffner, seorang spesialis penyakit menular di Universitas Vanderbilt, memberi keterangan di laman Live Science, yang VIVA lansir pada 19 Desember 2018.

Ada Kabar Baik untuk Pasien Kanker Paru-paru

Menurutnya, secara teknis bisa saja orang sakit akibat menghirup kaus kaki bau. Namun, sangat jarang terjadi. "Ini menarik, jika kasus itu benar," kata Schaffner.

Sayangnya, pada kasus Peng, tidak disebutkan keterangan lebih rinci dalam berita lokal, seperti jenis jamur apa yang menginfeksi.

"Secara biologis, ada kemungkinan bagi seseorang untuk terkena infeksi paru-paru dengan menghirup spora jamur yang telah banyak terbentuk di kaus kaki," katanya.

Misalnya pada penjelajah gua, bisa mengalami risiko infeksi yang disebut histoplasmosis. Infeksi ini disebabkan menghirup spora jamur yang dapat ditemukan di kotoran kelelawar.

Ada pula infeksi karena menghirup spora jamur coccidioides - yang ditemukan di wilayah barat daya Amerika Serikat.

"Kita tidak hidup di dunia yang steril, kita dikelilingi oleh bakteri dan jamur sepanjang waktu," kata Schaffner. Meski begitu tidak serta-merta membuat tubuh kita pasti sakit.

Pada kasus Peng, dikatakan Schaffner, kesalahannya adalah meletakkan sumber jamur berbahaya (kaus kaki) tepat ke hidung dan menghirupnya dalam dosis yang sangat besar dan berulang. Itulah yang membuatnya lebih rentan untuk benar-benar mengembangkan penyakit.

Kemungkinan lain juga bisa saja turut andil, yaitu daya tahan tubuh Peng rendah sehingga rentan terhadap infeksi tersebut.

Saran Schaffner, dalam situasi apa pun, seseorang harus mencuci kaus kaki lebih sering atau menggantinya, dan menghindari dipakai berulang hingga tujuh kali. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya