- Instagram/@andr3a88
VIVA – Komisi Dagang Federal Amerika Serikat atau Federal Trade Commission (FTC) mengeluarkan peringatan terkait aksi peretasan email yang dilakukan hacker lewat metode phising yang ditujukan untuk pengguna Netflix. Aksi peretasan diketahui terjadi pada September dan Oktober 2017.
Mengutip situs Mashable, Kamis, 27 Desember 2018, melalui sebuah posting blog pada Rabu, 26 Desember kemarin, FTC memberi peringatan bagi pengguna Netflix bahwa hacker bisa menggunakan email palsu dan berpura-pura sebagai pihak Netflix untuk mencuri data pribadi pengguna seperti nomor rekening, nomor jaminan sosial, serta password.
Dalam kasus ini, FTC mengingatkan, pengguna Netflix agar tidak mengeklik link di email palsu yang dikirim oleh pihak Netflix palsu. Sebagai bukti, FTC melampirkan screenshot email phishing yang didapatkan oleh Kepolisian Ohio, AS.
Dalam email tersebut, hacker merayu pengguna untuk mengklik link untuk memperbarui detail pembayaran. Hacker yang berpura-pura sebagai pihak Netflix juga mengklaim akan menangguhkan layanan streaming karena ada masalah pada informasi penagihan milik pengguna.
Karakteristik email penipuan phishing ini memang terlihat asli, seperti dikirimkan oleh pihak Netflix. Namun, begitu pengguna klik link tersebut, pengguna akan dipaksa mengunduh sejumlah malware jahat yang bisa melakukan berbagai hal jahat di perangkatnya, termasuk mengunci akun.
Sementara, melalui situs keamanannya, Netflix menegaskan tidak pernah meminta informasi data pribadi apa pun untuk dikirimkan ke mereka melalui email.
Netflix juga mengatakan layanan mereka sangat mementingkan keamanan pengguna dan melakukan banyak langkah untuk melindungi pengguna dari penipuan. Masalah seperti ini masih merupakan musuh utama perusahaan.
"Kami memperhatikan keamanan pengguna dengan serius. Netflix melakukan berbagi tindakan proaktif untuk mendeteksi aktivitas penipuan untuk menjaga layanan dan akun pengguna tetap aman," demikian keterangan resmi Netflix. (mus)
