Kisah Haru Pria yang Taklukkan Benua Antartika Sendirian

Colin O'Brady
Sumber :
  • Business Insider

VIVA – Penjelajah asal Amerika, Colin O'Brady, menjadi orang pertama yang berhasil melintasi benua Antartika sendirian. Brady telah mencapai garis finish-nya di Ross Ice Shelf, Antartika pada 26 Desember 2018.

Terpopuler: Militer Indonesia Ditakuti Israel, Inggris Resesi, Mata Cewek Tertancap Spion Motor

Mengutip laman Live Science, pria 33 tahun itu menempuh perjalanan sepanjang 932 mil (1.500 kilometer) melintasi benua selatan dalam 54 hari. Hal itu membuatnya mencatat rekor, setelah penjelajah sebelumnya dilaporkan menyerah atau mati.

Untuk membantunya bertahan hidup, O'Brady membekali diri dengan perlengkapan seberat 180 kilogram. Isinya tenda, kantong tidur, kamera, telepon satelit, dan bahan bakar untuk memasak.

Iran Deklarasikan Bahwa Benua Antartika Kini Milik Mereka

Ia menceritakan bahwa bahan makanan yang dibawanya memiliki nilai kalori yang efektif tapi tidak merepotkan untuk dibawa. Di antaranya, oatmeal, makanan beku-kering, dan "Colin Bars" suplemen spesial yang dibuat oleh sponsornya.

"Tidak ada ruang untuk variasi atau makanan segar selama perjalanan," kata O'Brady.

Mengapa Ikan di Kutub Selatan Tidak Mati Membeku?

"Saya benar-benar makan hal yang sama dalam urutan yang sama setiap hari," katanya. Total kalori per hari yang dikonsumsi O'Brady mencapai 7.000 kalori.

O'Brady mengatakan dalam salah satu posting Instagram-nya, bahwa tidak akan mungkin mencapai tujuan ini tanpa tubuh dan pikiran yang sehat.

Pada momen menjelang finish, meskipun kondisinya melemah dan persediaan makanan terbatas, O'Brady memutuskan untuk menempuh 80 mil terakhir perjalanan tanpa berhenti untuk makan atau istirahat singkat. Hal itu butuh waktu lebih dari 32 jam.

Setelah akhirnya selesai pada hari Rabu, kemudian memposting foto dirinya menelepon sang istri, Jenna Besaw, dengan air mata berlinang.

"Sementara 32 jam terakhir adalah beberapa jam yang paling menantang dalam hidup saya, mereka sejujurnya adalah beberapa momen terbaik yang pernah saya alami," tulisnya. 

"Saya terkunci dalam kondisi aliran yang dalam sepanjang waktu, tetap fokus pada tujuan akhir, sambil membiarkan pikiran saya menceritakan pelajaran mendalam dari perjalanan ini."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya