Waduh, 20 Aplikasi Top Android Bocorkan Data Pengguna ke Facebook

Founder and CEO Facebook Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • Business Insider

VIVA – Sepertinya bukan hanya Facebook yang melakukan pelanggaran privasi. Studi dari International Privacy baru-baru ini menemukan bahwa sejumlah aplikasi populer juga membocorkan data pengguna ke pihak Facebook.

Nikita Mirzani Bongkar Kelakuan Pasangan yang Posesif: Sindir Rizky Irmansyah?

Menurut laporan Engadget, dikutip pada 31 Desember 2018, setidaknya ada 20 dari 34 aplikasi paling top di Android mengirimkan informasi sensitif milik pengguna ke Facebook, tanpa meminta izin. Aplikasi yang dimaksud, termasuk Kayak, MyFitnessPal, Skyscanner, dan TripAdvisor. Aplikasi lainnya tidak disebutkan.

Pada aplikasi Kayak, misalnya, disebut mengirimkan data pencarian tujuan dan penerbangan, tanggal perjalanan, dan apakah ada anak-anak yang ikut atau tidak.

Menerapkan Perlindungan Data Pribadi Bukan Tugas yang Mudah

Selain itu, informasi berupa nama aplikasi, ID unik Android pengguna, berapa kali aplikasi dibuka dan ditutup sejak diunduh, juga ikut dibocorkan.

Tidak ada keterangan data-data dari pengguna aplikasi tersebut akan digunakan untuk apa. Namun, meski tidak serta-merta mengarah pada identitas pemakai aplikasi, secara teori data itu dapat digunakan untuk mengenali seseorang.

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Kekhawatiran lainnya, tak hanya soal aplikasi tersebut terlalu banyak membocorkan data, melainkan bahwa mereka juga diduga telah melanggar aturan privasi General Data Protection Regulation (GDPR) alias Peraturan Perlindungan Data Umum, dengan menghimpun informasi tanpa persetujuan dan berpotensi mengidentifikasi pengguna.

Dalam undang-undang itu, aplikasi seluler diharuskan memiliki persetujuan eksplisit dari pengguna sebelum mengumpulkan informasi pribadi mereka. Denda karena melanggar GDPR dapat mencapai 4 persen dari pendapatan atau €20 juta, mana yang lebih besar.

'Pesta Data' Pihak Ketiga

Dikutip dari Irish Times, penelitian sebelumnya dari Universitas Oxford menunjukkan bahwa 43 persen aplikasi gratis di Google Play Store dapat berbagi data dengan Facebook.

Juru bicara Facebook menulis kepada Privacy International untuk menanggapi penelitian mereka:

“Kami setuju itu, penting bagi pengguna untuk memiliki akses ketika kami menerima informasi tentang mereka, ketika mereka tidak menggunakan layanan kami, dan untuk memiliki kontrol apakah kami mengaitkan informasi ini dengan mereka," ujar Jubir Facebook.

Menurut juru bicara, Facebook sedang mengembangkan fitur baru yang disebut Clear History, agar menjadi umpan balik bagi pengguna.

Sementara itu, pihak dari Skyscanner mengatakan, "Kami tidak mengetahui bahwa data dikirim ke Facebook dengan cara ini tanpa persetujuan sebelumnya dari pengguna kami, yang bertentangan dengan aturan internal perusahaan. Kami masih menyelidiki bagaimana ini terjadi,".

TripAdvisor dan Kayak tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar dan MyFitnessPal menolak memberi keterangan. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya