Cara Agar Usaha Kecil Bisa Dapat Pendanaan dari Blockchain

CEO Tokoin, Reiner Rahardja
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Novina

VIVA – Salah satu platform blockchain, Tokoin, yang tengah mengembangkan usahanya di Indonesia, mencoba terjun ke sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Alasannya, menurut mereka, UMKM perlu dibantu dalam solusi jangka panjang.

Cocok untuk Content Creator, Aset Kripto Ini Resmi Diperdagangkan di Indonesia

Di wilayah Asia sendiri, Indonesia merupakan pemilik UMKM terbanyak, yang telah melahirkan 57 juta aktor bisnis UMKM. Namun sayangnya kelahiran ini tidak sejalan dengan pertumbuhannya, masih terdapat hambatan yang harus mereka hadapi.

Salah satu tantangannya ialah pelaku usaha kurang memenuhi standarisasi yang sudah ditetapkan pemerintah dan institusi keuangan. Akibatnya UMKM sulit mendapat bantuan dana usaha, seperti kredit usaha.

Blockchain Bikin Transaksi Keuangan Lintas Batas Enggak Ribet

CEO Tokoin, Reiner Rahardja mengatakan, perusahaan melihat inklusi ekonomi saat ini belum tercipta di Tanah Air. Dengan Tokoin perusahaan dapat membantu UMKM membuat credit scoring untuk membentuk reputasi bisnis.

"Sebagai pengusaha saya sangat mengerti kesulitan mereka dalam mengembangkan bisnis. Kami berusaha untuk menjadi penghubung UMKM untuk mendapatkan akses kepada instansi yang dapat mengembangkan bisnisnya, seperti bank, asuransi dan lain sebagainya," katanya, Jakarta, Senin, 14 Januari 2019.

Data Center Ini Ngakunya Paling Hemat Energi se-Jakarta

Credit scoring tidak hanya berfungsi bagi individu yang ingin berutang saja, namun kini juga bisa dimanfaatkan untuk mengukur value bisnis. UMKM yang sudah tergabung dengan Tokoin, akan melakukan transaksi pembayaran di platform blockchain. 

"Semua transaksi tercatat di blockchain. Transaksi tidak lagi dapat diubah, tidak bisa juga diganggu gugat. Misal bank atau asuransi memiliki 100 syarat yang harus dipenuhi, lalu UMKM itu memenuhi semua syaratnya, artinya akan memudahkan mereka. Jadi tidak perlu riset ulang dan survei," ujarnya.

Era revolusi industri 4.0 melibatkan berbagai teknologi yang masih awam bagi sebagian kalangan, misalnya big data, Artificial Intelligence (AI), Internet of Thing (IoT), dan blockchain. Meski begitu, teknologi tersebut dapat mengubah sebagian besar ekosistem bisnis dan aktivitas di dalamnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya