773 Juta Email Bocor, Cek di Sini Punya Kamu Aman atau Tidak

Ilustrasi password login.
Sumber :
  • Pixabay/TBIT

VIVA – Pakar keamanan sekaligus otak dibalik situs HavelBeenPwned, Troy Hunt baru-baru ini membeberkan ada 773 juta alamat email yang bocor beserta kata sandi. Data ratusan juta email yang dinamai Collection 1 itu merupakan paket informasi yang dibocorkan untuk membantu hacker atau peretas membobol akun.

Indonesia Mendapat 97 Ribu Serangan

Dikutip dari laman Mirror, Jumat 18 Januari 2019, Hunt bisa mendapatkan akses ini melalui kontak lalu mengumpulkan detailnya. Untungnya, dia tidak membagikan informasi itu secara langsung di situsnya, sehingga masalah tidak menjadi tambah rumit.

Demi alasan keamanan, Hunt mengizinkan pengguna internet untuk memeriksa alamat email mereka apakah kena korban pembobolan data atau tidak. Hunt meminta pengguna internet untuk memasukkan akun email di halaman situsnya. Jika alamat email kamu ada dalam basis data tersebut artinya password email kamu telah bocor.

Angkatan Udara Kebobolan, Percakapan 4 Perwira Tinggi Berhasil Disadap di Singapura

Platform cek email aman tau tidak

Dia menyarankan, jika email telah bocor, segera ganti kata sandi. Kamu harus menggunakan kata sandi yang kuat dan unik, apalagi untuk digunakan dalam hal perbankan. Untuk mendapat perlindungan ekstra adalah dengan melakukan autentikasi dua faktor.

Kementerian dan Lembaga Diserang Hacker

Sebagian besar perusahaan besar telah mendukung autentikasi dua faktor, seperti Twitter, Facebook, dan Instagram. Autentikasi dua arah akan melindungi akun, karena ada bagian keamanan tambahan yang tidak bisa didapatkan hacker.

Perusahaan seperti Google akan mengirimi penggunanya kode unik jika terdapat seseorang yang masuk menggunakan akun kamu. Bisa juga menggunakan aplikasi ketiga untuk memberikan layanan tersebut. (ali)

Ilustrasi hacker.

AS Tuntut 7 Warga China atas Peretasan Jahat yang Disponsori Negara

Amerika Serikat pada Senin, 25 Maret 2024 mengumumkan penuntutan terhadap tujuh warga negara China atas tuduhan melakukan kampanye peretasan jahat yang disponsori negara.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024