Batasi Forward Pesan 5 Kali, WhatsApp Dipuji Jaga Pilpres Damai

Petinggi WhatsApp menemui Menkominfo Rudiantara
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA – WhatsApp akan meresmikan pembatasan pesan terusan atau pesan forwarded di Indonesia pada Selasa, 22 Januari 2019. Pengguna WhatsApp di Indonesia cuma bisa meneruskan pesan maksimal 5 kali saja.

4 Reasons Why People Hide Their WhatsApp Status

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyambut baik maksud tersebut. Dengan membatasi pesan terusan, platform tersebut tidak hanya sekadar memikirkan bisnis, namun juga berkontribusi menjaga keadaan kondusif negara menjelang Pemilu 2019.

"Kalau bicara matematika cara ini sudah lebih efektif. Karena yang sebelumnya pesan terusan tidak terbatas (unlimited), sedangkan yang terbaru ini kan hanya bisa lima. Jadi jauh ya bedanya," ujarnya di Gedung Kominfo, Jakarta Pusat, Senin 21 Januari 2019.

Sejumlah Alasan Seseorang Merahasiakan Status WhatsApp, Nomor Terakhir Udah Biasa

Vice President Public Policy and Communication WhatsApp, Victoria Grand mengatakan, memerangi berita buruk atau hoax di WhatsApp merupakan salah satu tantangan perusahaan. Indonesia bukan menjadi satu-satunya negara yang berdiskusi untuk menerapkan fitur ini, ada empat negara lainnya yang juga akan menerapkan. 

"Cara ini terbukti efektif di India. Sehingga aktivitas forward pesan berkurang sekitar 25 persen. Kita sudah melakukan uji beta di Indonesia pada November 2018," katanya. 

Selain Foto Mesra, Amy BMJ Juga Bongkar Isi Chat Aden Wong dan Tisya Erni

Modus operandi hoax diawali dari penyebaran di media sosial, seperti Twitter, Facebook dan Instagram. Namun ketika hoax sudah di-take down, kemudian beralih ke WhatsApp dengan memanfaatkan tangkapan layar. Hal inilah yang coba diatasi WhatsApp.

Fitur pembatasan pesan terusan baru akan aktif pada Selasa besok, namun dari pantauan VIVA sudah ada beberapa pengguna yang mendapat pembaruan fitur tersebut. Artinya pembaruan mungkin datang secara tidak bersamaan. 
 

Ilustrasi teror melalui WhatsApp.

Prof Koentjoro UGM Dikirimi Pesan Caci Maki Usai Kritik Demokrasi di Indonesia

Usai aksi Kampus Menggugat, Guru Besar bidang Psikologi UGM, Prof Koentjoro mengaku mendapatkan kiriman pesan melalui aplikasi Whatsapp berisikan caci maki. 

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024