Taktik OVO Memperluas Layanan Keuangan

Platform pembayaran OVO.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Platform pembayaran OVO ingin memperluas bisnis layanan keuangan, dan tidak sekadar menjadi alat pembayaran digital pada tahun ini.

Terancam Diboikot karena Dituduh Dukung Israel, Grab Bantah dan Donasi Rp3,5 M ke Gaza

Director of Enterprise Payment OVO, Harianto Gunawan mengatakan, perluasan layanan yang dimaksud antara lain working capital loan, asuransi, hingga PayLater atau cicilan online tanpa kartu kredit untuk transaksi di e-commerce.

"Untuk PayLater sekarang ini sudah berjalan di Tokopedia. Jadi bisa belanja tapi tidak langsung bayar. Ini masih trial (percobaan)," ungkap Harianto di acara GovPay GovNext, Jakarta, Selasa 22 Januari 2019.

Ekosistem Grab Disebut Besar dan Prestisius

Selain itu, ia melanjutkan, OVO akan memperluas ekosistem dan kerja sama dengan sejumlah mitra. Menurutnya apabila tidak bekerja sama maka akan sulit bagi OVO untuk penetrasi di pasar tertentu.

Harianto menyebutkan, konsep kerja sama ini akan membuat OVO menjadi ekosistem terbuka. Meski begitu, ia mengaku tidak ada target investasi ke depan, namun hanya fokus pada perluasan kerja sama.

Sonny Tulung Temani Wanita Buat Laporan ke Polda Metro Jaya, Kasus Apa?

"Beberapa di antaranya mitra strategis. Karena, kita mau server stakeholader dari mitra yang kita kerja samakan," paparnya.

Sebagai informasi, tahun lalu volume transaksi OVO mencapai 1 miliar kali, yang mana 77 persen pengguna berada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Adapun tahun ini, Harianto mengklaim volume transaksi tidak menjadi prioritas, melainkan ingin memberi layanan yang lebih ke pengguna seperti UMKM dan modern merchant.

Untuk transaksi retail, OVO tersedia di 90 persen mal di 294 kota di Indonesia, termasuk hypermarket, department store, kedai kopi, bioskop, operator parkir, dan rumah sakit.

OVO juga bekerja sama dengan penyedia layanan on-demand, Grab dan aplikasi Kudo dengan 1,7 juta agennya. Sepanjang Oktober hingga November 2018, OVO mencatat jumlah mitra tumbuh lebih dari 70 persen.

Tahun ini, OVO juga fokus mengembangkan kode Quick Respons (QR). Dari 9 ribu UMKM yang menggunakan kode QR per Agustus 2018, kini jumlahnya mencapai 180 ribu mitra. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya