Konsep Smart City, Publik Harus Puas dan Dekat dengan Pemerintah

Ilustrasi smart city.
Sumber :
  • businesstoday.net.my

VIVA – Seiring dengan kemajuan teknologi, konsep kota pintar (smart city) diharapkan segera terwujud di seluruh wilayah Indonesia. Namun meski berkaitan erat dengan teknologi, orientasi smart city sebenarnya terletak pada layanan yang memudahkan keperluan masyarakat. 

Membangun IKN jadi 'Smart City'

Deputi II Kantor Staf Presiden, Yanuar Nugroho, menjelaskan smart city merupakan inisiatif dari sejumlah digitalisasi yang diintegrasikan. Digitalisasi ini dibuat dalam kerangka regulasi, yaitu seluruh sistem pemerintahan yang berbasis elektronik.

"Digitalisasi hanya cara. Kalau saya indikatornya bukan pasang komputer bukan berapa duit yang dihabiskan untuk masang software dan hardware," ujar dia, ditemui di GovPay GovNext, Jakarta, Selasa, 22 Januari 2019. 

7 Paten Didapatkan Roket Buatan Indonesia, Desain hingga Teknologi Canggih

Menurutnya, yang harus dilihat dari smart city adalah kepuasan seseorang pada suatu layanan. Artinya, dengan kehadiran teknologi yang mendukung fasilitas kota pintar, publik juga harus puas terhadap pelayanan yang ada. 

Jika aspek kepuasan tersebut nihil, ditegaskan Yanuar, smart city tak memiliki nilai. "Kalau enggak, enggak ada gunanya smart city," katanya.

Mengenal Roket RHan-122B Buatan Indonesia yang Kantongi Deretan Paten

Di samping itu, kedekatan masyarakat dengan pemerintah juga menjadi faktor penting yang seharusnya bisa diakomodasi dengan adanya smart city

"Indikatornya rakyat makin percaya enggak sama pemerintah, rakyatnya makin dekat enggak dengan pemerintah. Pelayanan publiknya makin gampang atau tidak," kata dia. (ase)

GWM Tank 330

Mobil SUV Edisi Terbatas Ini Dijual Seharga Fortuner

Mobil ini setara dengan Toyota Fortuner GR berpenggerak empat roda yang dijual di Indonesia. 

img_title
VIVA.co.id
18 Maret 2024