Gawat, Penjahat Siber Gunakan Fortnite untuk Cuci Uang

Game Fortnite.
Sumber :
  • Instagram/@fortnite

VIVA – Siapa gamer yang tak kenal Fortnite? Pada 2018, game yang populer di seluruh dunia ini pada tahun 2018, mencatat penghasilan US$3 miliar dan menarik lebih dari 200 juta pemain.

Superstar NBA Giannis Antetokounmpo Dijadikan Skin Game Fortnite

Akan tetapi, ada kabar tak sedap yang menimpa pengembang Fortnite, Epic Games. Penjahat dunia maya dikatakan telah menggunakan mata uang dalam game Fortnite, V-bucks, untuk mencuci uang.

Sebenarnya pencucian uang di platform game bukan sesuatu yang baru. Pada 2013 ditemukan penjahat siber menggunakan game untuk membersihkan uang mereka dengan membuka sejumlah akun, kemudian memindahkan uangnya.

Aplikasi Ini Jadi Tempat yang Nyaman untuk Cuci Uang

Paling umum, pelaku akan mengirimkan in-game currency yang akan dikirim ke teman mereka di negara lain. Teman tersebutlah yang akan menukarnya dengan uang tunai dan akhirnya tidak terlacak.

Dilansir laman Slate, Jumat, 25 Januari 2019, para penjahat siber ini menggunakan kartu curian untuk membeli V-bucks dari toko resmi. Lalu mereka akan menjualnya dengan diskon dan dalam jumlah besar di pasar gelap.

Didakwa Rugikan Negara, Surya Darmadi: Saya Minta Keadilan!

Pola kejahatan di Fortnite tersebut terjadi hampir di seluruh dunia, dengan menggunakan bahasa China, Arab, Spanyol, Rusia, dan Inggris.

Para pencuci uang menargetkan pemain regular Fortnite yang tidak akan curiga bila ditipu di media sosial. Dalam permainan, V-bucks bisa dibeli dengan paket bersama baju, kosmetik ataupun atribut estetika lainnya.

Menanggapi game-nya digunakan untuk pencucian uang, pihak pengembang Epic Games mengatakan sedang menangani tuduhan tersebut secara serius.

"Kami mendorong para pemain untuk melindungi akun mereka dengan two-factor authentication, tidak menggunakan password yang sudah digunakan dan menggunakan password yang kuat serta tidak membagi informasi akun kepada siapa pun," kata juru bicara Epic Game.

Analis Intelijen Senior Sixgill, Benjamin Preminger mengatakan, Epic belum melakukan keamanan secara serius. Dia menyarankan Epic Games harus memeriksa setiap transaksi bernilai tinggi dalam game serta berkomunikasi dengan pihak berwenang jika sesuatu mencurigakan terjadi. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya