Chris Kanter Blak-blakan Bedanya Jadi Pengusaha dan Bos Indosat
- Dok. VIVA/ Lazuardhi
VIVA – Direktur Utama dan Chief Executive Officer PT Indosat Ooredoo Tbk, Chris Kanter, mengaku terdapat perbedaan antara menjadi pengusaha dan petinggi sebuah perusahaan telekomunikasi.
"Kalau menjadi pengusaha dan owner, kan, kalau ada masalah cukup panggil manajemen dan direksi. Sekarang harus masuk (mempelajari permasalahan). Karena ingin mengubah. Apalagi Indosat ini perusahaan birokrasi banget. Ini yang mau dipangkas," kata Chris di Yogyakarta, Senin malam, 28 Januari 2019.
Pria asal Manado, Sulawesi Utara ini sudah lama dikenal sebagai pendiri Sigma Sembada Group, kontraktor alat berat terkemuka yang bergerak di bidang transportasi dan logistik.
Chris juga menegaskan kalau dirinya adalah sosok yang ceplas-ceplos. Sebab, ia ingin masalah diselesaikan, bukan sekadar pemberi harapan, apalagi menunda-nunda.
Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah soal sumber daya manusia (people). Sejak dirinya resmi menjabat direktur utama, yang dilakukannya kali pertama yaitu menggelar rapat dengan Direktur HR dan timnya. Isi rapat ini yaitu memindai apa saja kekuatan SDM Indosat Ooredoo.
"How intens and complicated-nya Indosat. Apalagi saya bukan tipikal yang doyan ngecap, tapi apa yang mesti diselesaikan. Kita fokus bersih-bersih. Ini mindset owner yang saya tuangkan di Indosat," jelas dia.
Chris, yang lahir pada 25 Juli 1952 ini, juga melihat ada tiga dinamika yang terjadi di industri telekomunikasi Tanah Air, yaitu, perubahan peraturan mengenai SIM card, agresif di investasi yang menyebabkan membengkaknya modal perusahaan atau capital expenditure, dan era digitalisasi.
Pria yang juga menjabat Ketua Dewan Pendiri Swiss German University dan Ketua Dewan Pendiri Global Entrepreneurship Program Indonesia, tersebut mengklaim kalau dirinya menjadi bos Indosat bukan untuk mencari uang semata.
"Selama 40 tahun saya menjadi bos untuk perusahaan sendiri, dan sekarang saya full professional. Saya sendiri bukan cari uang di Indosat, tapi ingin mencetak legacy. Sebab, yang saya cari adalah what is the best for Indosat,” papar Chris. (ann)