Banyak Cara 'Memasyarakatkan' eSports

Pertandingan eSports di Asian Games 2018.
Sumber :
  • Twitter/@asiangames2018

VIVA – Kepopuleran olahraga elektronik atau eSports mengalami lonjakan di Asia Tenggara dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia termasuk pasar yang terbesar dengan jumlah penggemar mencapai dua juta pemain atau gamer. Itu pada 2016.

EVOS dan Pop Mie Rayakan 6 Tahun Kolaborasi, Perkuat Komitmen untuk Majukan Esport Indonesia

Menurut lembaga riset konsumen asal Belanda, Newzoo, jumlah audiens eSports di wilayah Asia Tenggara diperkirakan melampaui 40 juta orang pada tahun ini.

Newzoo juga menempatkan Indonesia di peringkat 17 dalam daftar 100 negara yang menjadi pasar teratas video game, dengan pangsa pasar senilai Rp16 triliun di 2018.

Logitech G Pro X 60 Lightspeed, Dirancang Ringkas untuk Menang

Sementara itu, data yang dimiliki Niko Partners, menunjukkan bahwa 41 persen dari 266 juta orang Indonesia setidaknya adalah gamer mobile atau PC kasual.

Perusahaan riset pasar dan konsultan yang berspesialisasi pada industri game dan eSports di Asia Tenggara dan China, juga menyebut pendapatan untuk online PC dan mobile game di Indonesia mencapai US$606 juta pada 2018, dan diperkirakan meningkat menjadi US$1,15 miliar pada 2022.

Esports: PUBG Mobile kolaborasi dengan SPYxFAMILY

Merespons antusiasme tersebut, Mix 360 Esports sebagai entitas bisnis dengan komitmen mengembangkan industri eSports di Indonesia kini tengah menggarap berbagai inisiasi untuk mengembangkan ekosistem ini di Tanah Air.

Menurut Chief Operational Officer Mix 360 Esports, Harry Kartono, pengembangan dimulai dari pembinaan bibit-bibit atlet dan caster esports profesional, hingga menyiapkan manajemen tim esports berkualitas. Salah satu langkah awal, yaitu peluncuran agenda olahraga terbaru, IEL University Series 2019.

“Syarat utama untuk memajukan esports di Tanah Air adalah mengubah paradigma tradisional para orangtua dan institusi pendidikan terhadap esports. Misi kami dalam penyelenggaraan IEL University Series 2019 adalah mempersiapkan calon atlet eSports, khususnya tingkat universitas agar bisa masuk ke pelatnas SEA Games 2019 di Manila, Filipina," ungkap Harry di Jakarta, Rabu, 30 Januari 2019.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi eSport Indonesia (IeSPA), Eddy Lim, menuturkan kompetisi ini sejalan dengan salah satu tujuan dibentuknya IeSPA, yaitu menumbuhkan semangat berkompetisi yang sehat melalui eSports, sekaligus mendorong komunitas dan industri eSports di Indonesia.

"Kami berharap dari kompetisi ini muncul bibit unggul yang bisa berprestasi di ajang SEA Games tahun ini," jelas Eddy. IEL University Series 2019 digelar untuk mewadahi generasi muda berbakat mengembangkan kemampuannya, sekaligus menyiapkan jalur regenerasi atlet eSports nasional.

IEL University Series 2019 merupakan sebuah kompetisi eSports resmi pertama untuk tingkat universitas di Indonesia yang didukung penuh oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI), dan IeSPA.

Kompetisi ini juga disahkan oleh Federasi Electronic Sports Asia (AeSF), yang mana nantinya akan menjadi bagian dari liga universitas resmi di bawah naungan IeSPA.

Harry menambahkan sebanyak 12 kampus terpilih siap mengirim perwakilannya untuk meraih kejayaan di gelaran IEL 2019 University Series season 1. Dua cabang game yang diperlombakan adalah Dota 2 dan Mobile Legends.

"Mereka akan bertanding untuk memperebutkan total uang sebesar Rp1 miliar, mulai dari babak penyisihan yang dilakukan secara online bulan Januari hingga Maret, dan final di bulan April 2019," ungkap dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya