Terobosan Facebook Bikin 'Ladang' Uang Kripto

Markas Facebook di Amerika Serikat
Sumber :
  • Instagram/@milliechiang

VIVA – Selama ini CEO Facebook, Mark Zuckerberg, diketahui telah membuat sejumlah terobosan untuk memperluas jangkauan Facebook dan meningkatkan bisnisnya. 

6 Tips Dasar Bermain Cryptocurrency

Langkah yang sudah ditempuhnya termasuk pembelian WhatsApp, Instagram, dan Oculus, yang memungkinkan perusahaan menumbuhkan basis pelanggan dan memonetisasi data pengguna untuk kebutuhan iklan. 

Dilansir dari laman BGR, Rabu, 6 Februari 2019, desas-desus Facebook akan merambah ke sektor teknologi Blockchain semakin menemui titik terang. 

Taliban Plans to Block Facebook Access in Afghanistan

Facebook sendiri telah mengkonfirmasinya. Menurut laporan, mereka akan merilis platform cryptocurrency sendiri di masa depan. 

Cryptocurrency yang digunakan akan berbentuk koin berdasarkan mata uang dolar. Belum jelas kapan mereka akan merilisnya, namun Facebook telah membuat langkah yang signifikan mengenai Blockchain itu. Teknologi ini juga diklaim akan menawarkan sejumlah keuntungan untuk pembayaran. 

Taliban Akan Blokir Akses Facebook di Afghanistan

Tim yang mengerjakan proyek tersebut dipimpin oleh mantan Presiden PayPal, David Marcus. Sedangkan anggotanya sendiri diambil dari pentolan perusahaan Blockchain, Chainspace, yang para penelitinya kini telah diakuisisi Facebook. 

Menurut laporan, startup yang didirikan peneliti dari University College London itu sedang mengerjakan proyek yang memanfaatkan Blockchain, salah satu fungsinya untuk pembayaran. 

Empat dari lima peneliti bergabung dengan tim Blockchain Facebook. Dua di antaranya ialah Alberto Sonnino dan George Danezis. Bahkan situs mereka juga menandakan tim sudah pindah ke perusahaan baru. Perusahaan juga telah mengkonfirmasinya, namun tidak mengungkap hal detail lainnya. 

Sementara itu, laman Mashable juga mengungkapkan hal yang sama, yakni mengenai perusahaan lain yang mengakuisisi empat orang anggota kunci di balik Chainspace. 

Namun menurut mereka, yang dibeli perusahaan luar itu bukanlah teknologi Blockchain yang ada di dalam Chainspace, melainkan hanya merekrut penelitinya saja.

"Kode dan dokumentasi Chainspace masih menjadi sumber terbuka. Karya akademis yang sebelumnya sudah diterbitkan tetap akan tersedia," kata Chainspace dalam situs resminya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya