Tahun Baru China Picu Tren Angpau Digital

Berkantor pusat di Hangzhou China, Alibaba menjadi salah satu investor global yang mendanai unicorn Indonesia.
Sumber :
  • VIVA / Renne

VIVA – Raksasa teknologi China saling berburu untung atau cuan selama gelaran Tahun Baru China atau Imlek yang dimulai pada 4-11 Februari 2019.

KIP Perintahkan KPU Beberkan Data Rincian Infrastruktur Teknologi Pemilu 2024

Pengiriman uang melalui aplikasi pesan instan, WeChat, misalnya yang meningkat sebesar 7 persen atau 823 juta dari tahun sebelumnya 768 juta pengguna yoy (year-on-year).

Dilansir dari ZDNet, Senin, 11 Februari 2019, peningkatan ini menunjukkan pemberian uang saat Tahun Baru China berpindah ke layanan pembayaran digital milik WeChat, WeChat Pay.

Dilema Air Minum Dalam Kemasan

Dari total penduduk China mencapai 1,4 miliar jiwa, sekitar 60 persen atau 840 juta jiwa sudah memakai dompet digital atau e-wallet yang tersedia di aplikasi pesaing WhatsApp tersebut.

Menurut data Tencent, tiga kota yang menjadi pengirim dan penerima terbanyak uang lewat WeChat Pay, yaitu ibu kota Beijing, Guangzhou dan Chongqing.

Ketua KPU Buka Suara soal Isu Aplikasi Sirekap Terafiliasi dengan Alibaba

Tidak hanya di China, WeChat pay juga mencatat tiga wilayah yang terbanyak menggunakan layanannya selama Imlek adalah Hongkong, Makau, dan Bangkok, Thailand.

Selama sepekan Imlek tercatat 1,24 miliar transaksi pembayaran menggunakan WeChat Pay dilakukan di tiga wilayah tersebut. Hal ini juga mengindikasikan ada sejumlah besar masyarakat China yang berpindah ke kota asal mereka untuk merayakan Imlek.

Selain WeChat, sejumlah perusahaan teknologi China lainnya, Alibaba, turut menerapkan program untuk menarik minat pengguna dalam rangka Imlek.

Lewat Alipay, perusahaan milik Jack Ma ini berhasil menarik 330 juta pengguna untuk bermain game yang didesain khusus Tahun Baru China.

Mereka juga menawarkan total hadiah sebesar 500 juta yuan atau Rp1,04 miliar, di mana pemenang utamanya meraih 4.000 yuan atau Rp8,3 juta.

Terakhir, mesin pencarian Baidu mengklaim mengalokasikan dana mencapai 900 juta yuan atau Rp18,7 triliun saat festival tradisional. Mereka juga mengatakan ada 20 miliar transaksi di antara penggunaanya yang mencoba menang lewat penghargaan tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya