Abu Janda: #UninstallBukalapak Pelajaran Buat Pengusaha

Ketua Cyber Indonesia Permadi Arya alias Abu Janda.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bayu Nugraha

VIVA – Ajakan boikot aplikasi Bukalapak riuh di lini masa Twitter. Ajakan berupa tagar #uninstallbukalapak muncul sebagai respons atas postingan Pendiri dan Kepala Eksekutif Bukalapak, Achmad Zaky, soal alokasi dana riset dan pengembangan dalam era industri 4.0.

Berikut 5 Barang Produktif yang Bisa Anda Beli Menggunakan Paylater

Bos Bukalapak itu menutup perbandingan alokasi dana riset dan pengembangan di berbagai negara. Menutup postingan tersebut, Zaky berharap presiden baru bisa menaikkan alokasi dana riset dan pengembangan. Frasa 'presiden baru' memicu lahirnya tagar bernada boikot Bukalapak. 

Salah satu warganet yang melambungkan tagar #uninstallbukalapak adalah pegiat media sosial Permadi Arya atau populer dengan sebutan Abu Janda. 

Cara Hemat Belanja Otomotif saat Harbolnas 11.11

Sejak semalam Permadi menyindir postingan bos Bukalapak tersebut. Kamis malam, 14 Februari 2019, Permadi memosting status dengan tiga tagar yakni #2019AplikasiBaru, #uninstallbukalapak dan #boikotbukalapak.

Kemudian pada Jumat pagi, 15 Februari 2019, Permadi mengatakan kasus boikot Bukalapak ini menjadi pelajaran bagi pebisnis di Tanah Air untuk tidak larut dalam polarisasi politik.

Panji Gumilang-Al Zaytun Bakal Dipidana, Ganjar Telepon Heru Budi saat Blusukan

"#uninstallbukalapak pelajaran buat pelaku bisnis.. pengusaha tidak bisa berafiliasi politik karena 1/2 dari konsumen-nya PASTI beda. banyak yang pakai @bukalapak karena 
@achmadzaky diendorse pak @jokowi yang mengatakan ini karya anak negeri yang harus didukung, wajar kalo kecewa,"
tulis Permadi di akun Twitternya. 

Merespons kontroversi yang berkembang di masyarakat, bos Bukalapak telah meminta maaf secara resmi. Zaky menyatakan dia tak bermaksud buruk dalam postingannya, statusnya itu murni untuk mengingatkan pentingnya alokasi dana riset dan pengembangan. 

“Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial. Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya,” kata Achmad Zaky dalam keterangan via pesan instan WhatsApp, hari ini.

Achmad Zaky dan Bukalapak amat sangat berterima kasih atas kebijakan serta dukungan pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak. Achmad Zaky dan Bukalapak dengan ini pula menyatakan akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi.

Sebelumnya, dalam cuitan Zaky membandingkan anggaran R&D Indonesia kalah jauh dengan negara-negara maju. Postingan itu memicu kemarahan warganet sehingga viral dengan penolakan menggunakan hashtag #uninstallbukalapak. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya