Perang #UninstallJokowi Vs #JokowiOrangnyaBaik Menang Siapa?

CEO Bukalapak Achmad Zaky Bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara
Sumber :
  • ANTARA Fptp/Puspa Perwitasari

VIVA – Perang tagar menyesaki media sosial Twitter buntut postingan Pendiri dan Kepala Eksekutif Bukalapak, Achmad Zaky. Munculnya tagar #UninstallBukalapak dilawan dengan #UninstallJokowi. Selanjutnya munculnya tagar #UninstallJokowi dilawan dengan #JokowiOrangnyaBaik. Tagar tersebut menjadi trending topic dunia. 

Gol Perdana 'Bang Jay' di Timnas Indonesia, Netizen Beri Pujian

Analisis percakapan media sosial Drone Emprit menunjukkan perang tagar di Twitter tersebut ternyata berdampak signifikan. 

Pendiri dan analisis Drone Emprit, Ismail Fahmi membuktikan dampak perang tagar tersebut, yakni bisa viral lintas platform dan menjadi tren perbincangan dunia. 

Jay Idzes Jadi Sorotan Usai Indonesia Bekuk Vietnam, Bek Liga Italia Memang Beda!

"Tagar #UninstalBukalapak dan #UninstallJokowi bermula di Twitter, tapi hebohnya sampai Facebook, media online, WhatsApp, TV, bahkan Istana. Dari nasional sampai internasional. Why? Ini efek cross-platform virality. Informasinya beresonansi," tulis Ismail dalam akun Twitternya, dikutip Minggu 17 Februari 2019. 

Ismail menjelaskan cross-platform virality merupakan efek resonansi informasi dari satu platform ke platform media sosial lainnya. Resonansi antarplatform ini terjadi karena adanya irisan pengguna dari kanal media sosial. 

Facebook dan Instagram Down! Pengguna Ngeluh di X dan Jadi Trending Topic

Secara khusus, Ismail melihat kekuatan dari platform Twitter. Meski pengguna lebih suka dengan Instagram namun seringkali isu yang menjadi hangat awalnya bermula dari Twitter. 

"Twitter sedikit usernya, tapi selama ini banyak tsunami informasi yang bermula dari twit atau tagar yang trending," tulisnya. 

Namun Ismail memberikan catatan, cross-platform virality muncul perlu dengan kerja keras. Untuk menghasilkan cross-platform virality yang berdampak nyata, trending, dia menuturkan, percakapan perlu dilakukan secara autentik dan akun yang nyata. 

Cross-platform virality ini berbeda dengan coordinated inauthentic behavior yang melibatkan bot-bot.

Data Drone Emprit menunjukkan secara volume tagar #UninstallJokowi unggul dibanding perang tagar seputar isu Bukalapak. 

Volume percakapan #JokowiOrangnyaBaik pada periode 15 Februari sampai 16 Februari 2019, mencapai 196 ribu mention dalam waktu singkat dan mengalahkan jumlah volume percakapan #InstallPrabowo dengan 134 ribu. Namun yang paling tinggi masih #UninstallJokowi dengan 589 ribu mention.

Perang tagar Bukalapak

Tapi dalam perkembangnnya, #JokowiOrangBaik mengungguli tagar lainnya yang muncul mulai dari #ShutDownJokowi dan #NewEraPrabowoSandi. 

Ismail menunjukkan, #UninstallBukalapak, #UninstallJOkowi dan #NewEraPrabowoSandi menunjukkan tingkat interaksi yang tinggi yakni masing-masing 3,78; 4,38; 4,23. Namun uniknya, meski populer #JokowiOrangnyaBaik sangat rendah tingkat interaksinya, yakni hanya 1,54. 

Soal hal ini, Ismail #JokowiOrangnyaBaik tidak disokong oleh pengguna yang otentik. 

"Ketiga tagar #UninstallBukalapak, #UninstallJokowi, dan #NewEraPrabowoSandi sangat besar kemungkinannya dibangun oleh percakapan yang autentik, oleh real user. Berbeda dengan #JokowiOrangnyaBaik," tulisnya. 

Jika dilihat dampak viral #UninstallJOkowi dengan #JokowiOrangnyaBaik cukup menarik. 

Ismail mengungkapkan kampanye #JokowiOrangnyaBaik terlihat sangat bagus, yakni mempromosikan dan capaian Jokowi selama memerintah sampai pujian dari berbagai pihak kepada mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. 

Di Instagram, #JokowiOrangnyaBaik menurutnya bagus materinya. Like yang paling disukai yakni foto momen bos Bukalapak berkunjung ke Istana Negara memenuhi undangan Jokowi. sekaligus meluruskan soal postingan yang kontroversial.

Sedangkan #UninstallJokowi, ramai di Twitter dengan sebaran gambar tangkapan layar yang menunjukkan tagar itu memuncaki trending topic. 

Sedangkan di Instagram, kampanye #UninstallJokowi juga senada, didominasi dengan tangkapan layar trending topic di Twitter. 

"Ini memperlihatkan informasi yang berasal dari Twitter dengan mudah menyebar ke kanal lain seperti Instagram," jelasnya.   

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya