Bumi Itu Bulat atau Datar? Cek Jawabannya di YouTube

Ilustrasi bumi datar atau flat earth.
Sumber :
  • Instagram/@brightonstation

VIVA – Tak bisa dipungkiri, keberadaan internet memungkinkan bagi kebanyakan orang mengakses berbagai macam informasi yang dikumpulkan selama berabad-abad. Asalkan, mereka tahu harus mencarinya di situs apa.

Sang Anak Minta Transfer Uang ke Jemaat, Sumber Penghasil Pendeta Gilbert Jadi Sorotan

Namun sayangnya, kemudahan ini dimanfaatkan oleh sekelompok atau segelintir orang yang percaya teori konspirasi untuk memaksakan kehendak mereka akan kebenaran yang diyakininya di internet. Salah satunya di YouTube.

Situs berbagi video paling populer di dunia ini dikemas dengan lebih dari sekadar berbagi konten yang dipertanyakan, tidak terkecuali berita palsu atau hoax.

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Salah satu sudut 'gelap dan aneh' yang ditayangkan di YouTube adalah beredarnya seri video konspirasi Bumi Datar sebagai pusat perhatian.

Asheley Landrum, asisten profesor komunikasi sains dari Texas Tech University, Amerika Serikat, baru-baru ini melakukan beberapa penyelidikan terhadap fenomena YouTube yang aneh ini.

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

Alhasil, ia menemukan bahwa tidak hanya video-video Bumi Datar yang mendapat banyak perhatian, tetapi juga mengubah pola pikir orang yang menontonnya. Landrum mempresentasikan penelitiannya di American Association for Advancement of Science pada tahun lalu.

Setelah presentasi, ia kemudian pergi ke sebuah konferensi di North Carolina, AS, di mana wilayah itu tempat berkumpulnya kelompok Bumi Datar.

"Di sana saya mewawancarai 30 orang pengagum Bumi Datar. Mayoritas dari mereka ini sebelumnya mengaku tidak percaya dan tertarik dengan gerakan ini. Tapi, setelah menonton video di YouTube lewat Google, mereka lalu berubah pikiran," ungkap Landrum, seperti dikutip dari BGR, Selasa, 19 Februari 2019.

Ia berpendapat bahwa Google bisa berbuat lebih banyak untuk melindungi penggunanya dari konten yang jelas-jelas salah atau hoax, dan mendorong para ilmuwan yang sebenarnya untuk membuat konten menyanggah informasi meragukan yang beredar di situs tersebut.

"Salah satu masalah terbesar dengan format pencarian dan saran YouTube adalah mereka sering mempromosikan konten yang mirip dengan apapun yang mungkin sudah Anda tonton. Lalu, menggiring Anda ke kegilaan konspirasi lewat tayangan video Bumi Datar," jelasnya. (ali)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya