Pasar iDEA, Ajang Temu Pembeli dan Penjual Online Pertama di Indonesia
- VIVA/Misrohatun Hasanah
VIVA – Indonesia e-commerce Association atau iDEA akan mengadakan pameran 'Pasar iDEA 2019' di Jakarta Convention Center, Jakarta pada Agustus mendatang.
Pameran ini merupakan ajang pertemuan bagi para pelaku industri dan konsumen secara offline, yang diklaim pertama dan terbesar.
Ketua iDEA, Ignatius Untung mengatakan, fokus utama pameran ini adalah untuk memperkuat hubungan dan membangun kepercayaan pelaku industri dengan konsumen. Pasar iDEA juga diharapkan dapat menggali ide dari komunitas dan tokoh-tokoh industri.
"Pameran ini adalah tempat di mana kami bisa menampilkan penjual dan produk terbaiknya kepada masyarakat. Motif utama kita bukan berbelanja, kita mau menghadirkan pameran yang bisa membangun engagement antara seller dengan buyer. Kita juga mau mengedukasi tentang belanja online," ujarnya di Jakarta, Selasa 19 Februari 2019.
Industri e-commerce di Indonesia terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), industri ini dalam 10 tahun terakhir meningkat hingga 17 persen dengan total jumlah pengusaha 26,2 juta unit. Sementara itu data dari Euromonitor, pada 2014 penjualan online mencapai US$1,1 miliar.
Artinya industri e-commerce memiliki potensi yang besar untuk tumbuh. Salah satu alasannya adalah karena gaya belanja online kaum milenial. Namun ada hal yang mereka soroti, meski memiliki potensi, pelaku industri masih memiliki tantangan. Kualitas produk lokal masih kalah dibanding impor.
Riset terbaru Google dan Tamasek menyebutkan, ekonomi digital 2018 nilainya mencapai US$27 miliar atau Rp391 triliun. Namun kemungkinan produk lokal yang terjual di e-commerce masih di bawah 10 persen. Itulah mengapa iDEA ingin Indonesia tidak hanya menjadi pasar, namun juga dikenal dengan produk-produknya.
Pasar iDEA akan digelar pada 15-18 Agustus 2019 di atas tanah seluas 17 ribu meter persegi. Pameran ini akan diramaikan 49 pemain besar dan menengah. Adapun UKM-nya berjumlah sekitar 400 unit. Jika sukses pameran akan digelar di kota kelas dua, baru kemudian kelas tiga. (mus)
