Pasien Sering Googling Informasi Ini Sebelum ke Rumah Sakit

Ilustrasi pencarian Google.
Sumber :
  • www.pixabay.com/422737

VIVA – Masyarakat kini lebih akrab dengan Google. Untuk mencari informasi atau sekadar riset tentang sesuatu, pengguna internet mengandalkan mesin pencari tersebut.

China Padukan Pengobatan Tradisional-Barat, 632 Pasien Corona Sembuh

Nah, studi baru dari tim University of Pennsylvania, Amerika Serikat, mengungkapkan sebelum ke rumah sakit ternyata pengguna sudah rajin berselancar informasi di mesin pencari Google. Orang mengakses Google untuk mendapatkan informasi sekaligus nasihat sebelum memutuskan pergi ke rumah sakit.

Dikutip dari laman Gizmodo, Jumat 22 Februari 2019, penelitian ini mengungkap ada separuh dari pasien di ruang gawat darurat mau berbagi riwayat pencarian Google tentang masalah kesehatan sebelum kunjungan mereka ke rumah sakit.

Foto Pasien Anak Terbaring di Lantai Rumah Sakit Gemparkan Publik Inggris

Studi yang dilakukan antara Maret 2016-2017 itu melibatkan 700 pasien, sekitar 300 pasien mengaku memiliki akun Google. Menariknya, ada 119 orang yang mengaku tertarik melihat sekelompok dokter yang menelusuri riwayat pencarian pasien.

Setelah dikerucutkan menyisakan 103 pasien yang riwayat Google-nya bisa diteliti. 53 persen melakukan googling tujuh hari sebelum kunjungan. Pencarian biasanya tentang gejala yang dialami atau penyakit yang mungkin diderita. Lalu ada 15 persen yang googling tentang alamat rumah sakit terdekat.

Ginjal Raksasa 7 Kg Diangkat dari Pria, Termasuk Terbesar di Dunia

Studi yang dipublikasi di BMJ Open ini juga mengatakan, pasien mencari informasi terkait kesehatan dua pekan sebelumnya, dibanding saat mereka tidak sedang sakit. Penulis utama studi yang merupakan peneliti di Penn Medicine Center for Digital Health, Jeremy Asch mengatakan, penelitian baru ini dalam tahap awal.

"Meskipun begitu kami telah belajar banyak tentang pertanyaan yang diajukan pasien sebelum mereka pergi ke gawat darurat. Ada juga pertanyaan tentang perawatan setelah kunjungannya," katanya.

Peneliti banyak yang menggunakan riwayat digital untuk mempelajari sikap atau perilaku yang berhubungan dengan kesehatan. Namun beberapa peneliti berpendapat, masyarakat yang melakukan googling bisa saja mendapat informasi yang membingungkan, atau mitos yang kemudian dapat membahayakan kepercayaan pasien kepada dokter. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya