IT Core System Dinilai Bisa Tekan Fraud dan Dongkrak Bisnis

Ilustrasi teknologi digital.
Sumber :
  • ThreatMetrix

VIVA – Direktur Utama PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, Djaja Suryanto Sutandar, menegaskan telah memanfaatkan teknologi digital dalam bentuk mobile survey dan mobile collection. Hal ini dilakukan untuk memperbaiki kualitas kualitas portofolio dan peningkatan produktivitas.

Prabowo: Saya Atas Nama Prabowo-Gibran Minta Maaf kepada Pak Anies dan Pak Ganjar

"Jadi, kita bisa tahu dengan cepat mana portofolio kredit yang sehat dan gagal bayar atau fraud," kata Djaja kepada VIVA, belum lama ini.

Selain itu, ia menyebut bahwa pembaharuan IT core system yang sudah dilakukan pada tahun lalu, tak lama lagi bisa diterapkan di seluruh kantor cabang WOM Finance di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, anak usaha Maybank Indonesia itu menggelontorkan dana pembaharuan IT core system sekitar Rp30 miliar.

Prabowo Koreksi Pertanyaan Ganjar soal Internet Gratis vs Makan Gratis

"Ini akan mendukung pertumbuhan bisnis, proses perekrutan dan pelatihan yang baik untuk karyawan, dan perbaikan kualitas portofolio secara berkelanjutan. Mudah-mudahan, bulan Mei atau Juni tahun ini diterapkan secara nasional," ungkapnya.

IT core system adalah melayani kebutuhan konsumen melalui digitalisasi. Menurut Direktur Keuangan PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk, Zacharia Susantadiredja, jika perusahaan telah menerapkannya, maka menjadi terintegrasi.

Solusi Prabowo untuk Ekosistem IT: Langsung Bangun Pabrik dan Beasiswa di Bidang STEM

"Pusat IT kita harus mapan, karena berdampak ke bisnis. Penjualan pun (sales) tentu akan bertambah," papar dia. Dikatakan sistem terintegrasi karena penggabungan mulai dari registrasi dan pengolahan kredit, eksekusi kredit, informasi pelanggan, serta akuntansi.

Pemanfaatan teknologi digital lainnya adalah menggandeng Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri dalam memberikan hak untuk bisa mengakses data kependudukan kepada industri jasa keuangan Indonesia.

Pemberian akses ini dinilai bisa melengkapi basis data kependudukan mengenai transaksi keuangan dan memberikan kemudahan verifikasi data bagi lembaga keuangan.

Database kependudukan menjadi lebih tertata dan terdata secara detail. "Ini sangat bagus. Karena mempermudah dan percepat proses kredit ke calon konsumen, terutama multiguna. Apalagi, ketika nanti IT core system kita sudah berjalan secara nasional, maka bisa nge-link dengan data kependudukan," tutur Djaja.

Seperti diketahui, WOM Finance membukukan laba senilai Rp215,18 miliar pada 2018, meningkat 19 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp181 miliar.

Total pendapatan senilai Rp2,6 triliun, atau meningkat 21 persen (yoy) dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,2 triliun. Total aset juga mengalami peningkatan sebesar 14 persen menjadi Rp8,8 triliun dibandingkan dengan posisi Desember 2017 senilai Rp7,7 triliun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya