NASA Akui Bikin Penggerak Roket Terkuat Habis Biaya dan Waktu

Ilustrasi permukaan Bulan, hasil rekaan tim Badan Antariksa Eropa (ESA).
Sumber :
  • www.esa.int

VIVA – Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA berencana untuk menggunakan roket komersial saat peluncuran kapsul Crew Orion. Proyek ini diperkirakan akan menuju sekitar Bulan pada tahun depan.

Bisa Dihuni Manusia, Ini 10 Fakta Stasiun Luar Angkasa ISS

Ide ini dilontarkan Administrator NASA, Jim Bridenstine. Kemungkinan keputusan ini diambil karena kendaraan multimiliar dolar AS, Space Launch System atau SLS, belum siap diterbangkan pada Juni 2020.

"Kami sangat mempertimbangkan. Sebagai agensi ada semua pilihan untuk mencapai tujuan. Beberapa pilihan termasuk untuk meluncurkan kapsul Crew Orion dengan roket komersial," ujar Bridenstine, dilansir The Verge, Jumat, 15 Maret 2019.

Stasiun Luar Angkasa AS-Rusia Masuk Dalam Ketegangan Geopolitik

Seperti diketahui, NASA memiliki rencana panjang untuk mengirimkan Crew Orion selama tiga minggu ke Bulan. Misi ini diberi nama Exploration Mission 1 atau EM-1.

Proyek penerbangan ini sebenarnya disiapkan sebagai debut SLS. Wahana antariksa itu telah dikembangkan selama satu dekade dan akan menjadi roket yang paling powerfull nantinya.

Sampah China Diburu Amerika

Namun, target penyelesaiannya terus terundur karena masalah teknis. NASA pernah menargetkan 2017 untuk penerbangan perdana SLS, namun mereka masih bekerja hingga Juni 2020. Artinya, SLS tak akan selesai pada waktunya.

"Kami sekarang sangat mengerti bagaimana sulitnya proyek ini, karena membutuhkan tambahan waktu, dan tentunya, biaya," kata Bridenstine. Meski begitu, rencana Bridenstine belum tentu bisa terlaksana.

Sebab, menurutnya belum ada roket komersial yang memiliki kekuatan ekstrem yang diperlukan untuk meluncurkan Orion dan European Service Module.

Modul tersebut adalah perangkat keras berbentuk silinder yang memberi dukungan dan daya pada kapsul saat penerbangan ke luar angkasa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya