Video Teror di Masjid New Zealand Membludak, YouTube Kerja Nonstop

Masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru
Sumber :
  • Instagram/@habib_nz

VIVA – Pasca penembakan oleh teroris di masjid di kota Christchurch, New Zealand, Jumat, pekan lalu, YouTube menghadapi lonjakan video yang menayangkan tragedi kemanusiaan tersebut. Diketahui sebelumnya, teroris menayangkan aksinya secara live streaming di Facebook.

Mantan Teroris Poso Dukung Penuntasan Masalah Terorisme di Sulawesi Tengah

Dilansir dari The Verge, Selasa, 19 Maret 2019, pihak YouTube sendiri enggan membeberkan berapa jumlah video yang berkaitan dengan aksi teror itu. 

Dijelaskan Chief Product Youtube, Neal Mohan, banyaknya video itu membuat pihak YouTube harus bekerja sepanjang malam menghapus puluhan ribu video yang berisi rekaman kejadian.

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Cuplikan kejadian itu dikabarkan bertambah satu setiap detiknya. YouTube juga pada akhirnya menonaktifkan sejumlah pencarian untuk membatasi visibilitasnya. Termasuk memotong fitur review manusia untuk mempercepat proses. 

Sebelumnya, Facebook sendiri mengabarkan telah menghapus 1,5 juta video dari serangan teror tersebut. Video itu dihapus dalam 24 jam setelah peristiwa terjadi. 

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

Facebook menggunakan dua pendekatan untuk melakukan penghapusan, yaitu sistem otomatis dan sistem moderator. 

Dari sistem otomatis terjaring 1,2 juta video, sedangkan 300 ribuan klip dihapus pihak moderator. 

Pendeta Gilbert Lumoindong

Sang Anak Minta Transfer Uang ke Jemaat, Sumber Penghasil Pendeta Gilbert Jadi Sorotan

Masyarakat Indonesia sedang ramai diperbincangkan oleh tindakan yang dilakukan oleh anak Pendeta Gilbert, Garren Lumiondong, yang diduga meminta uang anggota jemaatnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024