Video Brutal Christchurch, Kominfo Akan Panggil Facebook Pekan Ini

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan.
Sumber :
  • VIVA/Novina Putri Bestari

VIVA – Kementerian Komunikasi dan Informatika akan memanggil Facebook Indonesia untuk mempertanyakan video live streaming tragedi Christchurch di Selandia Baru pada pekan ini.

Kemenkominfo Mengadakan Nonton Bareng Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"

"Saya secara pribadi akan panggil mereka. Rencananya minggu ini," kata Direktur Jenderal Aptika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, di Gedung Kominfo, Jakarta, Rabu, 20 Maret 2019.

Ia juga mengaku ingin Facebook bisa lebih aktif menghapus video konten bermuatan kekerasan maupun ujaran kebencian (hate speech). Bukan hanya berasal dari pelaporan pengguna.

Kemenkominfo Menyelenggarakan Webinar "Waspada Rekam Jejak Digital di Internet"

Saat penyedia platform media sosial mendapat pelaporan, menurut Semuel, artinya konten tersebut sudah tersebar. Namun, Semuel mengklaim di Indonesia tidak ada yang menonton langsung live streaming tersebut.

"Kalau kami langsung blokir. Saya juga melihat di kita (Indonesia) enggak ada yang nonton langsung," jelasnya.

Guru Besar UI Kritik Selandia Baru Tak Peduli soal Pilot Susi Air: Aneh, Apakah Wajar?

Semuel juga mengeluhkan kejadian live streaming itu bukan pertama kalinya terjadi. Ia berharap penyedia platform media sosial memiliki sistem yang lebih canggih.

"Sebenarnya sudah ada dua kasus. Dulu yang bunuh diri, dan sekarang Christchurch. Kami mengharapkan mereka punya konten moderator yang lebih lebih canggih," ungkap dia. (ann)

Kemenkominfo gelar nobar webinar

Kemenkominfo Menggelar Nobar Webinar "Mengenal Literasi Digital Sejak Dini"

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyelenggarakan Nobar Webinar Literasi Digital.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024