- Robotic Industries Association
VIVA – Kisruh di dunia politik, membuat beberapa masyarakat menjadi bingung akan keputusan yang diambil. Menurut laporan, sepertinya masyarakat akan lebih senang pada robot, ketimbang menyaksikan politisi.
Hal tersebut dibuktikan dari laporan European Tech Insight 2019 yang menunjukkan, seperempat warga Eropa lebih mempercayai Artificial Intelligence (AI) dalam membuat pilihan politik, daripada manusia.
Dilansir dari situs Metro, Kamis, 21 Maret 2019, laporan ini bicara tentang sikap publik terhadap teknologi di negara Perancis, Jerman, Italia, Spanyol, Portugal, Belanda dan Inggris.
"Pola pikir masyarakat yang ingin lebih percaya AI, mungkin berkaitan dengan rasa ketidakpercayaannya terhadap pemerintah dan politisi," ujar Direktur Eksekutif Pusat, Diego Rubio.
Akan tetapi, meskipun mereka lebih memilih robot dalam urusan politik, nyatanya ada 56 persen yang takut apabila mesin kecerdasan buatan itu kelak menggantikan pekerjaannya.
Laporan juga menunjukkan bahwa 70 persen responden percaya bahwa tanpa regulasi yang tepat, teknologi baru akan menyebabkan lebih banyak kerusakan. Rubio melanjutkan, sebagian besar masyarakat Eropa ingin pemerintah menetapkan regulasi dan pajak untuk membatasi otomasi robot dan penyempitan lapangan kerja.
IE University, Spanyol yang diketahui sebagai pihak peneliti mengatakan, tata kelola teknologi merupakan tantangan terbesar yang dihadapi UE (Uni Eropa), di samping isu perubahan iklim.
Hasil penelitian konsisten di berbagai negara, dengan melihat kelompok umur, jenis kelamin dan ideologi. Peneliti juga mengklaim ada dua pertiga atau sekitar 68 persen masyarakat merasa khawatir, akan banyaknya orang yang menghabiskan lebih banyak waktu bersosialisasi secara online.
