Bakteri Misterius, Bertahan Hidup dari Makan Listrik

Ilustrasi bakteri.
Sumber :
  • Pixabay/qimono

VIVA – Para ilmuwan, untuk pertama kalinya, telah berhasil mengumpulkan bakteri yang hidup dari mengonsumsi listrik. Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan di danau geiser (Heart Lake Geyser Basin), Taman Nasional Yellowstone, Wyoming, AS.

Gejala Asam Urat yang Wajib Diwaspadai oleh Banyak Orang, Bisa Sebabkan Masalah Serius

Bakteri adalah organisme paling beragam dan mudah beradaptasi di Bumi. Mereka dapat ditemukan di lingkungan yang keras, di mana beberapa makhluk hidup lainnya tak dapat bertahan hidup.

Bakteri dikenal menggunakan berbagai sumber untuk energi dan makanan. Sebagaimana dilaporkan Earth Sky, pada 5 Maret 2019 lalu, para ilmuwan dari Washington State University mendeskripsikan spesies bakteri yang memakan dan menghirup listrik.

UI Terima 2.105 Calon Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNBP 2024

Para peneliti menerbitkan temuan tersebut di Journal of Power Sources. Dijelaskan, mereka menangkap bakteri pemakan listrik yang misterius pada Agustus lalu di daerah Heart Lake Geyser Basin di Taman Nasional Yellowstone Wyoming.

Polisi Amankan 5 Orang terkait Kasus Bensin Dioplos Air di SPBU Bekasi
Kolam air panas Heart Lake Geyser Basin), Taman Nasional Yellowstone, Wyoming

Mahasiswa pascasarjana WSU Abdelrhman Mohamed, yang merupakan penulis pertama dalam penelitian, berkomentar, "Ini adalah pertama kalinya bakteri tersebut dikumpulkan di lingkungan yang ekstrem, seperti sumber air panas alkali."

Dia menambahkan bahwa suhu di mata air tersebut berkisar antara sekitar 110 hingga hampir 200 derajat Fahrenheit (43 hingga 93 derajat Celsius).

Bakteri tersebut digambarkan berwarna biru berbentuk seperti tabung pendek di jaringan filamen. Namanya Shewanella oneidensis.

Dalam proses penelitian, tim ilmuwan memasukkan beberapa elektroda - konduktor listrik - ke tepi air di sumber air panas.

Tiga puluh dua hari kemudian, mereka kembali ke danau untuk mengambil elektroda, yang telah menarik bakteri. Mohamed dan rekannya, Phuc Ha, menganalisis hasilnya.

Menurutnya, bakteri pencinta panas tersebut menghirup listrik melalui permukaan karbon padat dari elektroda.

Meski kedengarannya seperti fiksi ilmiah, tetapi ini adalah contoh bagaimana mikroorganisme dapat beradaptasi dengan berbagai lingkungan ekstrem, dan menggunakan sumber daya apa pun yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi.

Bakteri ini juga dapat memberikan petunjuk solusi bagi beberapa masalah lingkungan, termasuk polusi dan energi berkelanjutan.

Jika disimpulkan secara harfiah, bakteri dapat "memakan" polusi, mengubah polutan beracun menjadi zat yang kurang berbahaya. Dan, dalam prosesnya, mereka bahkan dapat menghasilkan listrik. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya