Fakta Mengejutkan tentang Fenomena Sungai Langit

Awan hitam menyelimuti langit Jambi
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

VIVA – Umumnya, kita mengenal sungai yang mengalir di daratan. Namun, di dekat lapisan atmosfer, ilmuwan mengatakan, juga terdapat sungai.

UI Terima 2.105 Calon Mahasiswa Baru Melalui Jalur SNBP 2024

Seperti diwartakan Live Science, sungai-sungai di atmosfer bertanggung jawab atas sebagian curah hujan di wilayah tertentu. Dalam hal ini, disebutkan di Amerika Serikat bagian barat.

Sungai merupakan tempat air berhimpun dan mengalir ke arah yang sama. Di darat, curah hujan terkumpul di parit dan tebing, bergabung dengan limpahan air di sekitarnya, dan membentuk anak sungai yang kemudian menjadi sungai besar yang bermuara ke laut.

Prabowo Ingin Segera Bangun Pabrik Ponsel di RI demi Jaga Kedaulatan Teknologi

Air di atmosfer pun berperilaku serupa, dan membentuk sungai di langit.

Ahli hidroklimatologi di Universitas Illinois, Francina Dominguez menjelaskan, "Sungai-sungai di atmosfer adalah koridor panjang dan saluran transportasi uap air yang intens."

Al Quran dan Sains Ungkap Gunung Bergerak Seperti Awan, Benarkah?

Istilah ini berawal pada tahun 1990-an, ketika ahli meteorologi Reginald Newell dan Yong Zhu menerbitkan sebuah penelitian dalam jurnal Geophysical Research Letters yang menggambarkan penemuan mereka tentang sungai troposfer, yaitu daerah di troposfer yang terdapat uap air menumpuk dan bertahan selama berhari-hari pada suatu waktu.

Sungai-sungai di atmosfer dapat memiliki lebar ratusan mil dan panjang lebih dari seribu mil, dan jumlah air dalam bentuk uap yang mengalir melaluinya sebanding dengan sungai-sungai darat terbesar di dunia.

“Sungai-sungai berbasis langit ini biasanya terbentuk di atas lautan, ketika garis-garis dingin yang besar bergerak dari barat ke timur,” kata Dominguez.

Sungai atmosfer adalah fenomena global. Muncul di belahan utara dan selatan, membentang dari daerah tropis atau subtropis ke garis lintang tengah, lebih dari 30 derajat utara atau selatan khatulistiwa.

Pada beberapa kasus, sungai atmosfer dapat menyebabkan banjir bandang hingga timbul kerusakan properti dan kematian.

Beberapa daerah yang terdampak sungai atmosfer, di antaranya Chili, Australia, Afrika Selatan, dan Eropa Barat.

Diperkirakan, 90 persen kelembapan di udara berasal dari sungai atmosfer, kata Dominguez. Itu berarti bahwa sungai atmosfer memainkan peran kunci dalam mendistribusikan uap air di seluruh dunia. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya