- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
VIVA – Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk mengaku masih berdiskusi dengan PT MRT Jakarta terkait pemasangan jaringan telekomunikasi di moda transportasi Mass Rapid Transportation (MRT) Jakarta.
Direktur Teknologi XL Axiata, Yessie Dianty Yosetya, mengatakan sampai saat ini belum ada titik terang soal kerja sama tersebut.
"Masih gelap gulita. Jadi memang statusnya sampai saat ini masih negosiasi dari segi komersial," kata dia di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis malam, 4 April 2019.
Lebih lanjut, menurut Yessie seharusnya pihak penyelenggara, yaitu PT MRT Jakarta, harus membuat sebuah aturan di mana operator telekomunikasi diberikan kemudahan demi memberikan layanan kepada pengguna.
"Karena ini di ruang publik maka perlu dibuat suatu aturan khusus di mana penyelenggara telekomunikasi bisa dipermudah untuk memberikan layanan," jelasnya.
Ia mengatakan bahwa hilang sinyal provider bukan terjadi di sepanjang jalur MRT, tetapi hanya di tunnel atau terowongan selama 12 menit.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta kepada PT MRT Jakarta untuk tidak mengkomersialkan tarif kepada operator telekomunikasi.
"Itu lagi saya bicarakan dengan BRTI. Kalau biayanya Rp100 juta, ya, harus dibayar dengan nilai segitu. Tapi kalau di ruang publik jika biayanya Rp100 juta, jangan dibikin jadi Rp200 juta," ungkapnya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika akan membahas jaringan telekomunikasi, termasuk tarif sewa jaringan, di jalur MRT Jakarta bersama dengan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia atau BRTI.