Akun Politikus 02 Diretas, Twitter: Kalau Tak Lapor Tidak Ditindak

Serangan hacker.
Sumber :
  • The Hacker News

VIVA – Beberapa waktu lalu, banyak dari akun Twitter politikus kubu pasangan capres cawapres Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno diretas. Salah satunya adalah akun politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Elon Musk Kirim 'Surat Cinta' untuk Pengguna Baru X

Perwakilan Twitter Indonesia mengatakan, jika ada pengguna yang merasa akunnya diretas, Twitter bisa membantu untuk menindaklanjutinya.

"Kalau ada yang merasa akun Twitternya di-hack, dilaporkan saja. Semua sistemnya jelas. Kami tidak bisa bertindak, kalau tidak ada laporannya," kata perwakilan Twitter Indonesia, usai acara media briefing #RamadhanDiTwitter, di Kantor Twitter Indonesia, Jakarta, Senin 22 April 2019.

WNA Asal Rusia Kongkalikong dengan Hacker Meksiko Bobol ATM di Palembang

Mengutip dari laman blog resmi Twitter Indonesia, media sosial tersebut mengatakan dalam hal pengguna khawatir akunnya telah disusupi atau diretas, pengguna disarankan untuk mengakses tautan ini. Ikuti langkah yang tertera dalam tautan tersebut, supaya membantu pengguna mengamankan akun.

Dalam situs tersebut, media sosial dengan logo burung biru itu membagikan sejumlah tips, agar akun tidak mudah diretas. Untuk poin pertama, Twitter mengimbau Twitter hanya berkomunikasi melalui platform atau email, dari alamat @twitter.com.

Viral Isu Poligami, Berikut 5 Fakta Menarik Ustaz Hanan Attaki, Nomor 5 Bikin Terkejut

"Kami tidak akan pernah menghubungi Anda melalui saluran sosial lainnya, misalnya WhatsApp. Jangan pernah membuka lampiran atau memasang perangkat lunak apapun dari email yang mengklaim berasal dari kami," tulisnya.

Poin kedua adalah untuk menggunakan verifikasi login atau two factor authentication dan verifikasi reset kata sandi. Ketiga, Twitter melarang pengguna mengklik tautan yang mencurigakan. Pengguna juga diharapkan untuk tidak mengabaikan email yang dikirim dari Twitter.

"Setidaknya kata sandi harus berisi 10 karakter, menggunakan campuran huruf besar, huruf kecil, angka dan simbol. Gunakan frasa sandi, bukan kata sandi. Jangan menggunakan kata atau frasa kamus umum," tulis perusahaan dalam laman blognya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya