Gara-gara Menipu, Elon Musk Kini Wajib Izin Sebelum Posting di Twitter

Elon Musk dalam kompetisi Hyperloop Pod.
Sumber :
  • www.techcrunch.com

VIVA – Kepala Eksekutif Tesla, Elon Musk sepakat untuk izin sebelum memosting di akun Twitter miliknya. Bos Tesla itu harus meminta izin ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat atau SEC, sebelum memosting sesuatu yang penting di akun Twitternya. Kesepakatan penggunaan Twitter di akun Musk itu merupakan buntut sengketa antara Musk dengan SEC. 

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

Dilansir dari laman Techcrunch, Senin 29 April 2019, dalam kesepakatan tersebut, Musk bebas memosting apapun di akun Twitternya, kecuali postingan soal keuangan Tesla, aksi korporasi perusahaan, angka penjualan, pengiriman dan produksi Tesla, sampai soal langkah bisnis Tesla. 

Untuk memosting hal tersebut, Musk diwajibkan untuk mendapatkan persetujuan dari pengacara sekuritas tersebut.

Harta Kekayaan Elon Musk Lenyap Rp 45 Triliun dalam Sekejap, Ini Penyebabnya

Sengketa antara Musk dan SEC ini sudah terjadi sejak tahun lalu, gara-garanya postingan Musk di akun Twitter pada 7 Agustus 2018. Saat itu, pendiri perusahaan antariksa SpaceX itu memosting soal jaminan pendanaan untuk pengambilalihan perusahaan untuk membuat Tesla menjadi perusahaan tertutup. Musk juga menuliskan, pengambilalihan saham Tesla dari publik itu akan senilai US$420 per lembar saham. 

Buntut dari postingan itu, SEC keberatan dan menuduh Musk melakukan penipuan sekuritas. 

The Reasons Why Elon Musk Postpones India Visit

Musk dan Tesla berupaya menyelesaikan masalah dengan SEC pada tahun lalu. Namun Musk dan perusahaannya mengklaim tak bersalah. Namun demikian, ketiga pihak ini sepakat atas beberapa hal. 

Pertama, Tesla harus membayar denda sebesar US$20 juta atau Rp283,7 miliar. Selain itu Musk harus mundur dari kursi pimpinan Tesla selama tiga tahun. 

Kesepakatan itu tak membuatnya konflik meredam. Musk dan SEC kembali memanas setelah Musk memosting soal Tesla pada 19 Februari 2019. 

Pada postingan dua bulan lalu, Musk mengatakan Tesla akan memproduksi sekitar 500 ribu mobil pada tahun ini, namun beberapa jam setelahnya, Musk mengoreksi produksi tingkat tahunan 500 ribu kendaraan sampai akhir tahun. 

SEC mengatakan pada pengadilan, Musk telah melanggar perjanjian. Musk akhirnya mengatakan postingan itu adalah hal yang sepele dan dia mengklaim unggahan itu mematuhi perjanjian. 

Hakim Distrik Amerika Serikat, Alison Nathan yang merupakan hakim ketua dari sengketa ini memberi waktu dua pekan bagi SEC dan Musk untuk menyelesaikan konflik mereka. Dua pekan lagi, pengadilan akan mengeluarkan resolusi atas masalah ini. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya