Pembangunan Palapa Ring Rampung Sebelum 17 Agustus 2019

Ilustrasi Palapa Ring.
Sumber :
  • Sekretarian Negara

VIVA – Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, paket Palapa Ring Timur akan segera rampung dengan persentase hanya empat persen untuk menyempurnakannya.

Jaksa Ungkap Chat Terdakwa Korupsi BTS Singgung Setoran Rp 40 Miliar ke Oknum BPK

Ia berjanji, Palapa Ring akan rampung dan sudah terintegrasi di seluruh Indonesia sebelum 17 Agustus 2019. Paket Palapa Ring Timur ini dibagi menjadi dua, yaitu subpaket A dan B.

"Subpaket A mencakup Maluku, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat. Itu sudah selesai. Silakan bagi yang mau uji coba," kata dia di Jakarta, Kamis, 2 Mei 2019.

Cara PTT Pastikan SDM Kawasan Timur Indonesia Siap Hadapi Kemajuan Industri Telko

Sedangkan, untuk subpaket B mencakup wilayah Papua seperti untuk wilayah pantai yang ada di selatan maupun utara di antaranya Jayapura, Timika, Merauke hingga Tanah Merah. Ia mengklaim, daerah-daerah tersebut sudah diselesaikan.

Kendala yang dihadapi tentu berbeda dengan penyelesaian Paket Palapa Ring Tengah dan Barat. Beberapa masalahnya ada di daerah pegunungan di mana pemerintah tidak bisa menarik serat optik, sehingga harus bangun gelombang pendek atau microwave di 52 titik.

Tol Langit Satria-1 akan Lengkapi Kinerja Palapa Ring

"Sebanyak 28 dari 52 titik ini di antaranya tidak ada jalan. Satu-satunya, ya, menggunakan helikopter untuk membawa material, pekerja sampai air galon untuk mengaduk semen. Itu ketinggiannya 3.500 mdpl. Cuaca dingin apalagi malam hari bisa lima derajat celcius. Ini tantangan geografisnya," tutur Rudiantara.

Tantangan selanjutnya yaitu masalah keamanan serta pengadaan tanah. Rudiantara lalu memberi contoh Pulau Jawa. Jika ada tanah tersedia kemudian harganya mahal maka akan dilakukan negosiasi. Namun, untuk tanah di wilayah timur, negosiasi dilakukan mengikuti adat-istiadat atau rundingan keluarga.

"Palapa Ring Timur sudah 96 persen untuk konstruksinya. Kalau subpaket A sudah 100 persen, kalau yang di gunung-gunung Papua itu mungkin tinggal 6-7 persen." 

Meski terdapat kendala, namun pemerintah tetap akan menyelesaikannya sesuai dengan jadwal. Target penyelesaian pada Juni di konstruksi, kemudian dilakukan integrasi selama 28 hari, sehingga jatuh tempo paling lama adalah pada Juli 2019. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya