Asteroid Berbahaya Ancam Bumi, tapi Tak Ada yang Tahu

Ilustrasi Asteroid.
Sumber :
  • www.pixabay.com/TBIT

VIVA – Teori tentang asteroid menabrak Bumi masih terus mengemuka. Ketika hal itu terjadi, maka peristiwa seperti yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu, akan kembali terulang.

Monster Laut Raksasa Setinggi 82 Kaki Ditemukan di Pantai Inggris, Bisa Jadi Reptil Laut Terbesar

Isu tersebut mengacu pada pernyataan Bill Nye, CEO organisasi nirlaba Society Planetary. Mengutip dari Live Science, 8 Mei 2019, Nye mengatakan, "Bumi akan dihantam asteroid (besar) lainnya." Nye menyampaikannya pada Kamis, 2 Mei di International Academy of Astronautics '2019 Planetary Defense Conference' di College Park, Maryland.

"Masalahnya adalah, kita tidak tahu kapan," tambahnya. "Ini adalah probabilitas yang sangat rendah dalam hidup siapa pun, tetapi ini adalah peristiwa dengan konsekuensi yang sangat tinggi. Jika itu terjadi, itu akan seperti (tombol) Control-Alt-Delete untuk semuanya."

Kerusakan Iklim dan Alam Jadi Tanda Kiamat? Begini Penjelasan Al Quran dan Sains

Berbeda dengan era dinosaurus dulu, menurut Nye, kita tidak hanya harus duduk dan menunggu bencana menghantam Bumi. Manusia dapat melakukan sesuatu tentang ancaman asteroid, dan kita harus mulai mempersiapkannya sekarang.
 
Langkah pertama adalah menemukan batuan luar angkasa yang berbahaya. Ilmuwan NASA berpikir mereka telah menemukan lebih dari 90 persen potensi akhir dari peradaban, yakni ketika asteroid berukuran kurang lebih 1 km berada di dekat Bumi. Namun beruntung batu-batu angkasa itu tak mengenai planet kita.

Tetapi, menurut ilmuwan, ada banyak asteroid yang belum ditemukan, dan ia bisa menyebabkan kerusakan serius pada skala lokal, atau memusnahkan satu negara. Jadi, kata Nye, prediksi ini mendorong ilmuwan untuk mendapatkan beberapa alat deteksi online yang lebih baik.

Begini Tampilan Gerhana Matahari Total dari Luar Angkasa

Di antara alat-alat itu misalnya Teleskop Survei Sinoptik Besar, sebuah instrumen besar yang akan mulai mengamati langit tahun depan dari Chili, kemungkinan akan dapat menemukan dan memprediksi 80 persen hingga 90 persen asteroid yang berpotensi berbahaya. 

NASA sendiri sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan pemburu asteroid khusus yang disebut Kamera Objek Dekat Bumi (Near-Earth Object Camera). Misi yang diusulkan ini akan memindai batu ruang angkasa dalam cahaya inframerah, dan menemukan sinyal panas mereka dalam kegelapan.

Koordinasi adalah langkah selanjutnya setelah deteksi, kata Nye. Asteroid besar yang melaju ke arah Bumi akan menjadi masalah global, sehingga komunitas internasional harus bekerja sama untuk menghadapinya.

Secara sederhana, cara ilmuwan untuk menghadang asteroid menghantam Bumi adalah dengan mengirim pesawat bermuatan nuklir ruang angkasa ke asteroid kemudian meledakkannya. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya