Toyota dan Panasonic Perkuat Bisnis Lewat Usaha Patungan

Presiden Toyota, Akio Toyoda (kiri) dan Presiden Panasonic, Kazuhiro Tsuga.
Sumber :
  • The Japan Times

VIVA – Raksasa otomotif dan elektronik asal Jepang, Toyota Motor dan Panasonic, sepakat mendirikan perusahaan bersama (joint venture) yang menggabungkan bisnis perumahan yang sarat teknologi dengan mobil yang terhubung dengan internet (internet of things/IoT).

Penjualan Mobil Maret 2024 Tembus 74.724 Unit di Indonesia, Ini Mobil Paling Laku

Kedua belah pihak mengonfirmasi bahwa kesepakatan itu harus diselesaikan pada Januari 2020 dengan nama Toyota Housing dan Panasonic Homes Corporation.

"Kami akan menggabungkan keunggulan masing-masing untuk menawarkan nilai baru dalam kehidupan sehari-hari," kata Presiden Panasonic Kazuhiro Tsuga, seperti dikutip dari Washington Post, Kamis, 9 Mei 2019.

Video Innova Zenix Hybrid Tak Kuat Nanjak Jadi Sorotan Warganet

Menurutnya langkah ini dilakukan pada saat kendaraan dengan emisi rendah serta layanan berbagi tumpangan atau ride-hailing, membuat para produsen dan pemasok mobil harus berjuang keras untuk menemukan aliran pendapatan alternatif.

Pada awal tahun ini, Toyota dan Panasonic telah mengumumkan pembentukan usaha patungan yang tujuannya meneliti, memproduksi, dan menjual baterai untuk mobil ekologis, sektor yang semakin menguntungkan di tengah kekhawatiran tentang pemanasan global.

Gagahnya Toyota 4Runner Baru

Sementara itu Presiden Toyota, Akio Toyoda, mengaku telah mengembangkan mobil terhubung yang dapat berbagi informasi mengenai penggunaan data yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi perjalanan, asuransi, hingga pemeliharaan sesuai permintaan.

Ia juga mengaku akan memasuki jaringan mitra dan operasinya yang berkisar dari membuat dan menjual mobil, rumah, sampai robot pendamping untuk berekspansi ke layanan transportasi dan properti. Toyoda menegaskan bisnis properti akan menjadi keuntungan besar bagi perusahaannya.

"Supaya bisa bertahan hidup, kami harus melakukan lebih dari sekadar menjual mobil. Kami pun harus memiliki beragam teknologi jejaring. Jika kita dapat menggunakannya, maka tidak hanya memproduksi dan menjual kendaraan tetapi juga untuk menyediakan layanan baru," ungkap Toyoda.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya