Taksi Online Ini Punya Fitur agar Driver Tak Ajak Ngobrol

Penumpang bisa pilih fitur tak mau mengobrol dengan pengemudi
Sumber :

VIVA – Perusahaan transportasi daring asal San Fransisco, Uber, baru-baru ini membuat fitur yang banyak diminta penggunanya, yaitu quiet mode atau mode tenang. Dengan menggunakan mode ini maka pengemudi akan tahu bahwa penumpang meminta percakapan seminimal mungkin selama perjalanan.

Tak Diberi Tempat Parkir, Ratusan Ojol Geruduk AEON Mall Tangerang

Dilansir melalui laman TechCrunch, Rabu, 15 Mei 2019, fitur ini akan tersedia untuk semua pengguna di Amerika Serikat, namun hanya untuk layanan Uber Black dan Uber Black SUV. Opsi yang tersedia ialah quiet preferred, happy to chat dan no preference. Pengguna yang memanfaatkan layanan ini biasanya ingin bekerja selama perjalanan, tidur siang, menerima telepon atau bersantai di kendaraan.

Quiet mode disebut menjadi bagian dari rider preferences yang dapat diatur pengguna sebelum mereka memesan Uber Black atau SUV. Namun tidak dapat diaktifkan saat pengguna sudah memesan kendaraan atau sudah berada di dalam mobil.

3 Ojek Online asal Rusia, Ada yang Beroperasi di Indonesia

Ada juga opsi tas, sebagai penanda bahwa penumpang membawa barang bawaan, sehingga pengemudi diharapkan menepi untuk membantu pengguna memasukkan barang-barangnya ke dalam bagasi. 

Kemudian permintaan kontrol suhu, memungkinkan penumpang meminta kendaraan menjadi hangat atau dingin, sehingga driver tahu apakah mereka harus menghidupkan AC.

Gak Nyangka Ojol Kirim Pesan yang Bikin Kaget Penumpangnya

Pengemudi Uber Black diberi fasilitas telepon premium untuk mereka yang sudah berada di level diamond. Manajer Produk Uber, Aydin Ghajar mengatakan perusahaan akan memberi perbedaan terhadap produk-produk premium dan reguler, khususnya pada pemberian quiet mode.

Mode ini sudah lama diminta, dan sepertinya akan menjadi populer. Ketika mode ini disarankan, ada beberapa umpan balik dari pria, yang menganggap masukan ini merupakan cara yang tidak manusiawi untuk menuntut pengemudi tetap diam.

Sebaliknya, fakta menyebut bahwa pengguna wanita seringkali tidak nyaman ketika pengemudi pria terus mengajak berbincang. Hal ini bisa menakutkan ketika arah pembicaraan berubah menjadi godaan. Dalam banyak kasus, penumpang perempuan takut untuk menolak percakapan.

"Reaksi pengemudi Uber Black sangat positif karena mereka ingin memberikan pengalaman yang baik untuk pengguna, tanpa mereka perlu tahu apa yang diinginkan pengguna. Mereka sangat bangga dengan apa yang mereka lakukan sebagai agen layanan pelanggan," kata Ghajar. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya