Perangi Teroris, Amerika Serikat Absen dari Christchurch Call

Masjid Annur di Kota Christchurch, Selandia Baru
Sumber :
  • Sumber BBC

VIVA – Amerika Serikat tidak akan ikut mendukung Christchurch Call. Perjanjian itu mengajak pemerintah serta perusahaan swasta mengambil tindakan untuk mengekang distribusi kekerasan dan ekstremis online.

Sri Mulyani Bertemu Menkeu Selandia Baru, Ini yang Dibahas

Meski tidak ikut dalam perjanjian itu, Negeri Paman Sam itu menegaskan terus berkomitmen memerangi terorisme, namun dengan cara dan sudut pandang yang berbeda.

"Sementara Amerika Serikat tidak dalam posisi ikut pengesahan, kami terus mendukung seluruh tujuan dari Christchurch Call. Kami akan terus melibatkan pemerintah, industri dan masyarakat untuk melawat konten teroris," kata Gedung Putih dalam pernyataannya, dilansir Tech Crunch, Kamis, 16 Mei 2019. 

Deretan Negara yang Memiliki Work Life Balance Terbaik di Dunia, Adakah Indonesia?

Absennya Gedung Putih dari Christchurch Call, yakni terkait dampak pencegahan kebebasan berbicara. Penghentian aliran konten ekstremis dan kekerasan pada platform teknologi bisa mengambil hak untuk berbicara.

Namun demikian, Amerika Serikat menegaskan tetap proaktif untuk berupaya melawan konten teroris.

5 Negara dengan Persentase Jutawan Tertinggi di Dunia

"Kami juga berpendapat bahwa alat terbaik melawan pidato teroris dengan pembicaraan produktif dan karena itu kami menekankan pentingnya mempromosikan narasi alternatif sebagai sarana utama untuk mengalahkan pesan teroris," jelas Gedung Putih. 

Christchurch Call merupakan perjanjian tidak mengikat yang dibuat para menteri luar negeri Selandia Baru dan Perancis. Perjanjian itu untuk mendorong platform internet mengambil tindakan keras atas distribusi konten kekerasan dan ekstremis. 

Inisiatif ini dimulai atas upaya menanggapi pembunuhan 51 jemaah muslim di Christchurch, Selandia Baru, serta penyebaran video saat pembantaian dan pernyataan dari pembunuh. 

Dengan menandatangani perjanjian, perusahaan setuju untuk meningkatkan proses moderasi dan berbagi lebih banyak informasi tentang pekerjaan yang mereka lakukan melawan konten teroris menjadi viral.

Sedangkan bagi pemerintah yang menandatangani perjanjian itu artinya mereka setuju memberikan panduan lebih lanjut lewat undang-undang yang akan melarang konten beracun muncul dari media sosial.

Sejumlah perusahaan teknologi telah ikut menandatangani Christchurch Call sejauh ini yaitu Twitter, Microsoft, Facebook dan induk perusahaan Google yaitu Alphabet. 

Pemerintah Prancis, Australia, Kanada dan Inggris juga telah setuju ikut dalam perjanjian Christchurch Call. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya