Usai Dijebol Spyware, Bagaimana Nasib WhatsApp Business?

WhatsApp Business untuk iPhone tersedia di Indonesia
Sumber :
  • WhatsApp Blog

VIVA – API WhatsApp Business banyak digunakan oleh pemilik usaha skala menengah dan besar, misalnya saja pelaku bisnia bank, e-commerce, perhotelan hingga transportasi. Terkait dengan beredarnya kabar bahwa WhatsApp disusupi spyware beberapa hari lalu, apakah perusahaan yang menggunakan API WhatsApp Business akan ikut terdampak?

Apple Deletes WhatsApp from App Store in China

Seperti dilaporkan laman Economic Times, Senin 20 Mei 2019, sejumlah perusahaan yang menggunakan API WhatApp Business untuk berkomunikasi dengan pelanggan, di antaranya Uber, Booking.com, dan Oyo. Beberapa pakar teknologi berpendapat bahwa insiden peretasan tidak mungkin berdampak pada perusahaan, namun tergantung pada perusahaan dan solusi keamanan yang mereka bangun.

"Kecil kemungkinan insiden peretasan ini berdampak pada perusahaan. Peretasan itu melibatkan penyematan perangkat lunak pada telepon pengguna, melalui panggilan yang tidak terjawab. Akun perusahaan tersimpan di cloud, bukan di telepon,” kata Beerud Sheth, salah seorang Pendiri dan CEO perpesanan Gupshup, dikutip dari Economic Times.

Apple Hapus Aplikasi WhatsApp dari App Store

Sementara itu, Sivarama Krishnan, seorang pemimpin keamanan siber di PwC India mengatakan, sebuah organisasi dengan sistem keamanan yang baik seharusnya tidak akan terpengaruh. Menurut Krishnan, akun perusahaan ada di cloud, dan memiliki gateway atau gerbang jaringan yang dapat mendorong dan menarik pesan.

Kemudian juru bicara Oyo mengatakan, sampai saat ini belum ada gangguan pada pengalaman pengguna. API WhatsApp Business mereka gunakan untuk membantu pelanggan menemukan rincian pemesanan dengan mudah hanya melalui WhatsApp.

WhatsApp Punya Fitur Menemukan Pesan dengan Cepat

"Serangan malware hanya berpengaruh di Voice over Internet Protocol (VoIP). Banyak perusahaan yang telah menggunakan API WhatsApp Business, namun sepertinya tidak ada dampak. Sebagai perusahaan yang juga menggunakan, kami tidak terpengaruh, tidak ada gangguan," kata seorang pejabat perusahaan.

Ia melanjutkan, hingga saat ini pihak WhatsApp juga belum melakukan komunikasi, biasanya mereka sangat tanggap jika ada pembaruan. Layanan ini sendiri mulai meluncur di India pada Agustus 2018 dan telah memikat para pebisnis dalam memperluas operasinya.

"WhatsApp terus bekerja bersama industri untuk menyediakan peningkatan keamanan dalam membantu melindungi pengguna. Untuk memberi informasi tambahan kepada komunitas keamanan, kami mengajukan pemberitahuan Common Vulnerabilities and Exposures (VCE), yang mengindikasikan bahwa peretasan ini memanfaatkan panggilan suara WhatsApp," kata WhatsApp India.

Manajer Umum Kaspersky Lab South Asia, Shrenik Bhayani mengatakan, jika akun bisnis tidak memiliki fungsi panggilan masuk, maka tidak akan terpengaruh. Ketika perusahaan menggunakan cloud untuk layanan tertentu, mereka seharusnya telah memiliki keamanan siber yang kuat. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya