- Yahoo Finance
VIVA – Pemerintah China memanggil sejumlah perusahaan teknologi besar minggu lalu. Beberapa di antaranya termasuk Dell dan Microsoft dari Amerika Serikat dan Samsung dari Korea Selatan.
Pemanggilan ini kabarnya untuk memperingatkan para perusahaan agar tidak tunduk pada larangan administrasi penjualan teknologi Amerika ke perusahaan China. Aturan ini dibuat oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump setelah menuding Huawei mencuri rahasia perdagangan demi kepentingan China.
Dilansir laman New York Times, Minggu, 9 Juni 2019, perusahaan yang mengikuti larangan itu dikabarkan akan mendapatkan konsekuensi keras.
Namun sejumlah perusahaan yang ikut dalam pertemuan itu enggan berkomentar. Juru bicara Microsoft di Seattle, Dominic Carr, perwakilan Arm di Austin, Phil Hughes, dan juru bicara Dell di Hopkinton, Dave Farmer juga menolak mengomentari hal tersebut.
Sedangkan pihak Samsung dan SK Hynix tidak merespons permintaan untuk berkomentar soal peringatan oleh pemerintah China tersebut.
Pertemuan itu dilakukan tak lama setelah pemerintah China mengumumkan daftar perusahaan dan individu 'yang tidak bisa diandalkan'. Daftar itu tampaknya untuk membalas atau perbuatan Trump pada Huawei.
Bulan lalu, pemerintah Amerika Serikat membuat daftar entitas untuk Huawei. Dampaknya sejumlah perusahaan teknologi besar seperti Google, Qualcomm, Broadcom dan Intel memutuskan hubungan dengan perusahaan teknologi raksasa asal China itu.
Belum lama ini, Facebook juga melarang Huawei melakukan pra-install aplikasinya di produk mereka. Pihak platform media sosial itu telah mengonfirmasi kabar tersebut.
Bukan hanya itu, larangan tersebut juga meluas pada dua aplikasi yang dimiliki Facebook yaitu WhatsApp dan Instagram. (ase)
