Perangi Konten Nakal, YouTube Hapus 9 Juta Video

YouTube.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Kepala Eksekutif Google, Sundar Pichai mengaku bahwa YouTube telah membuat perubahan signifikan untuk mengurangi konten berbahaya. Langkah yang dilakukan YouTube, di antaranya menghapus sembilan juta video pada kuartal II 2018. Meski demikian, Pichai tak menampik bahwa untuk menghilangkan sepenuhnya akan terasa sulit.

Google Fires 28 Employees Because of Nimbus Project

Dilansir dari Economic Times, Rabu, 19 Juni 2019, YouTube telah mendapat kecaman dalam beberapa tahun terakhir karena adanya konten yang dinilai kontroversial.

"Kami bekerja keras untuk melakukan hal yang benar. Setiap tahun kami merasa perlu mengembangkan sesuatu karena kami ingin melihat perubahan yang begitu bagus tentang bagaimana cara pengguna memanfaatkan platform (YouTube)," kata Pichai.

Sang Anak Minta Transfer Uang ke Jemaat, Sumber Penghasil Pendeta Gilbert Jadi Sorotan

Lebih lanjut Pichai mengatakan, YouTube baru saja merevisi kebijakan terkait ujaran kebencian. Pihaknya menerapkan penghapusan konten tersebut untuk mengurangi penyebaran, langkah ini dinamakan borderline content.

Selain membuat kebijakan baru, YouTube juga telah menghapus sembilan juta video. Artinya, program yang dibangun perusahaan ini merupakan hal yang berkelanjutan, meskipun masih banyak tugas yang harus diselesaikan.

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Ia juga mengklaim bahwa kombinasi mesin dan kinerja manusia sudah menjadi jauh lebih baik. Katakanlah konten yang ada di YouTube 99 persennya sudah aman, artinya ada satu persen yang harus mereka awasi.

Ditanya mengapa Google baru sadar setelah tujuh tahun banyak konten seperti itu yang beredar, ia menjawab seandainya waktu bisa kembali, pasti akan membereskan masalah lebih cepat.

Google telah mengubah prioritas perusahaan, salah satunya dengan terus melakukan penyaringan terhadap konten. Pichai juga mengakui bahwa privasi sudah menjadi krisis di ranah digital.

"Saya pikir pengguna tidak berpikir positif tentang bagaimana data mereka digunakan. Kami ingin pengguna nyaman tentang bagaimana Google mengendalikan data mereka, bagaimana data itu digunakan. Saya pikir ini adalah momen penting bagi kita semua untuk melakukan yang lebih baik untuk pengguna," ujarnya. (dhi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya