Fitur Percakapan di Facebook Messenger Semakin Terbatas

Ilustrasi percakapan Messenger Facebook.
Sumber :
  • Instagram/@messenger

VIVA – Facebook menunjukkan keseriusan mereka dalam hal mengurangi penyebaran pesan yang mampu memperbesar dan memperburuk konflik. Saat ini, perusahaan itu sedang mengeksplorasi pembatasan pengiriman pesan terusan di platform Messenger.

Ujaran Kebencian Terhadap Muslim di India Meningkat 62 Persen, Ini Pemicunya

Dilansir dari laman Venture Beat, Sabtu 22 Juni 2019, langkah tersebut sedang diuji coba di Sri Lanka. Langkah ini diambil, setelah awal tahun Facebook membatasi pesan terusan secara global hanya untuk lima kontak saja, dari sebelumnya 20. Kebijakan ini sudah dilakukan sejak tahun lalu di India.

Selain itu, mereka juga mulai mengurangi distribusi konten yang dibagikan oleh sejumlah pengguna di Myanmar. Sebab, ditemukan pola unggahan yang melanggar standar komunitas.

GP Ansor Bubarkan Pengajian Syafiq Basalamah, Tere Liye Semprot PBNU: Jangan Dikit-dikit Keberatan

Demi mengenali percakapan yang mengandung kekerasan, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itu disebut melakukan langkah meningkatkan kemampuan kecerdasan buatan pada sistem pemantau.

Pada Mei lalu, Facebook mengklaim telah mengidentifikasi enam persen dari empat juta ujaran kebencian, dan menghapusnya. Ini semua berkat teknologi kecerdasan buatan, yang kemampuannya naik hingga 24 persen dari tahun lalu.

Kanye West Hampir Bangkrut Setelah Ujaran Kebencian pada Yahudi

"Ini beberapa pekerjaan penting yang telah dilakukan Facebook, dan kami sepenuhnya menyadari beratnya tantangan ini," kata Director of Product Management Facebook, Samidh Chakrabarti .

Pelajar Muslim India protes atas persekusi dan penghancuran rumah-rumah Muslim

Anti-Islam Meningkat Pesat di India Gegara Ini

India rata-rata mengalami hampir dua peristiwa ujaran kebencian anti-Islam per hari pada tahun 2023 dan tiga dari setiap empat peristiwa tersebut (atau 75 persen) te

img_title
VIVA.co.id
28 Februari 2024